Pada tahun 2017 lalu, Mega pernah meminta Risma maju dalam Pilkada DKI Jakarta, namun Risma menolak tawaran Megawati dan melanjutkan tugasnya ke Surabaya.
"Saya sudah berjanji ke warga Surabaya, saya akan jadi wali kota Surabaya," kata Risma sembari menolak tawaran dari Megawati maju dalam Pilkada DKI.
Tidak hanya itu, sebelumnya Megawati juga pernah menawarkan jabatan-jabatan strategis kepada Risma seperti masuk dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Dan Risma menolak dengan alasan yang sama, dia sudah berjanji kepada warga Surabaya untuk tetap memimpin Surabaya.
Dalam penyusunan Kabinet Kerja Jilid Dua di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, Risma juga menyatakan bila seandainya dirinya ditawari posisi menteri pada kabinet tersebut, ia akan tetap menolak tawaran tersebut dengan dasar pertimbangan yang lagi-lagi sama, Risma harus menyelesaikan tugasnya sebagai wali kota Surabaya hingga 2020 mendatang.
Dengan jabatan baru Risma dalam pusat kepengurusan PDI-Perjuangan, berarti "jarak" antara Risma dengan Megawati, kunci keputusan dari PDIP semakin dekat.
Bila Risma menolak menjadi menteri pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf kemungkinan, tertinggal dua kemungkinan besar langkah baru politik Risma, maju sebagai Pilgub DKI 2022 atau Pilpres 2024.
Dibandingkan dengan Pilpres yang masih akan terjadi dalam lima tahun lagi, Pilgub DKI dirasa yang lebih dekat dan posible untuk diduduki oleh Risma, karena hanya akan diselenggarakan dua tahun setelah Risma selesai menjabat sebagai wali kota Surabaya.
Peluang Risma untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2022 pun disambut oleh partainya sendiri, Ketua DPP PDIP, Komarudin Watubun mengatakan bahwa Risma berpeluang besar maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2022 mendatang.
Hal ini karena Risma merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh PDI-Perjuangan dan juga pengalaman kepemimpinannya sudah dia buktikan ketika menangangi beragam masalah sewaktu dia menjabat sebagai walikota Surabaya.
Penunjukkan Risma masuk dalam kepengurusan pusat PDIP juga bukti dari prestasi yang telah dilakukan oleh Risma.
Belum lagi tampaknya, selain Risma belum ada kandidat kuat dari PDIP yang bisa maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang.