Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Sebatang Sengon "Lumpuhkan" Ketahanan Energi, Sistem Keamanan, dan Ekonomi Digital Satu Negara

7 Agustus 2019   14:48 Diperbarui: 7 Agustus 2019   14:55 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahlan Iskan mengatakan bahwa "sengon 1 triliun" tersebut harus menjadi monumen. Bagaimana tidak, di sepanjang jalur SUTET tidak boleh ada tanaman tinggi terlebih yang mencapai bentangan yang menggelayut di SUTET.

Apakah manajemen patroli dari PLN sudah benar? bagaimana dengan anggaran operasi penanganan dari "pembersihan" di kawasan SUTET tersebut tersebut? dan terdapat banyak pertanyaan lainnya yang harus dijawab oleh PLN.

Selain itu, kenapa PLN membutuhkan waktu yang lama untuk menangani masalah "sengon" ini? padahal kita tahu banyak pihak yang dirugikan dari padamnya listrik dalam skala besar ini. Belum lagi PLN Indonesia sebenarnya mempunyai banyak pekerja yang mahir menangani masalah ini.

Saya pernah menuliskannya pihak-pihak yang dirugikan dari kejadiaan yang jarang sekali terjadi ini: Melihat Rentetan Kerugian Akibat "Lumpuhnya Jakarta" karena Listrik Padam

akibatnya aktivitas hampir seprempat penduduk Indonesia juga turut terganggu, industri terhenti, jaringan mati, transportasi berhenti, layanan mbanking dan aplikasi cashless tidak berfungsi, sedangkan pemerintah melalui PLN terlihat bekerja begitu lamban.

Ketika ketahanan energi, sistem keamanan negara dan ekonomi digital kalah dengan satu batang sengon, bukan serangan teroris, bencana maupun sabotase, sepertinya Indonesia: rakyat dan pemerintahnya masih terlalu SANTUY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun