Meskipun harus banyak yang perlu dibenahi, seperti persyaratan yang lebih jelas tentang Youtube Content Creator yang bisa masuk perguruan jalur prestasi, seperti content seperti apa yang dibuat oleh Youtuber tersebut, jangan sampai negative content yang mengandung unsur kekerasan, bullying, hoax, dan sesuatu yang berbau negatif malah lolos dalam seleksi.
Nantinya diharapkan, tidak hanya Youtube Content Creator, tetapi masih banyak profesi yang dulu sepertinya tidak dianggap tapi sekarang justru malah disegani. Dan dunia pendidikan harus turut andil dalam setiap perubahan yang terjadi di dunia sekarang ini, karena pendidikan (baik normal maupun informal) menjadi tangga mempersiapkan para anak muda merengkuh mimpi mereka sekaligus bersaing dengan anak muda di belahan dunia yang lainnya.
Mengikuti perkembangan zaman, saat ini Indonesia sedang mencanangkan Revolusi Industri 4.0, hal ini juga harus diikuti oleh revolusi sistem pendidikan, hal ini karena sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat lamban dibandingkan dengan perubahan di sisi lainnya.
Dengan mobilitas kecepatan teknologi informasi tidak bisa dihindarkan lagi, terlebih untuk para anak-anak muda, sistem yang kaku justru malah akan menghalangi dan membatasi mereka punya sayap untuk terbang melampaui batas mereka.
Untuk sistem pendidikan Indonesia yang "terlalu" mementingkan prasyarat akademik tanpa membentuk sistem yang benar hanya akan menghasilkan orang-orang yang tidak siap "bertarung" di dunia nyata, padahal seharusnya mereka sudah dipersiapkan dengan bekal sejak dini hingga kuliah.
Hal ini diperparah dengan banyaknya lulusan sarjana yang menjadi pengangguran, bahkan banyak di antara mereka tidak siap masuk dalam dunia pekerjaan, karena sistem pendidikan yang telah membentuk seperti itu.
Saat ini sudah banyak beragam jenis pekerjaan yang ada, padahal 10 tahun yang lalu jenis pekerjaan ini masih belum terlihat, sebut saja SEO Specialist, Content Writer, Social Media Specialist hingga YouTuber saat ini berjaya dengan penghasilan yang menggiurkan.
Belum lagi, ada beberapa pekerjaan dalam tahun-tahun mendatang juga akan hilang karena tergantikan oleh Artificial Inteligent (AI), di mana beberapa pekerjaan dilakukan oleh robot, hal ini karena robot jauh lebih produktif dengan menekan biaya produksi.
Pola kemajuan teknologi yang berubah ini menuntut pola kehidupan yang berubah juga, bila kita masih menggunakan sistem pendidikan yang tidak berubah juga, bagaimana bisa kita mengimbangi semua perubahan yang ada.
Tidak hanya perkembangan dalam percepatan kemajuan teknologi, salah satu kegagalan sistem pendidikan di Indonesia adalah kurangnya bagaimana membentuk pelajar yang mampu mengolah rasa dengan professional. Bagaimana mereka menerima kekalahan, bagaimana memiliki empati, bagaimana menghadapi situasi yang tak terduga, hal-hal ini masih dipelajari oleh para pelajar secara "jalanan" atau otodidak.
Masih banyak yang perlu dibenahi dalam sistem pendidikan di Indonesia, dan kita harus mulai berbenah dari sekarang. Revolusi industri sudah tidak dapat dihindarkan, menghadapi persaingan global sudah tidak bisa disingkirkan, pendidikan lah menjadi ujung tombak untuk mengasah generasi ini berada dalam lingkaran sistem yang berubah sangat cepat.