Kalau hendak berburu harimau, maka harus mengajak saudara kandung - Pepatah Tiongkok Kuno
Pada "last minute" kampanye sebelum memasuki masa tenang, Prabowo mendapatkan banyak dukungan dari beberapa tokoh seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) Aa Gym, Ustadz Adi Hidayat (UAH), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Dahlan Iskan dan Sutiyoso.
Namun siapa yang menyangka, pada menit-menit terakhir Prabowo juga mendapat dukungan dari adik kandung Basuki Tjahaja Purnama (BTP). Sudah kita ketahui bahwa BTP sempat berpasangan dengan Jokowi pada Pilkada DKI, dan kemudian akan masuk ke dalam partai politik di PDI-Perjuangan. Hal ini sudah secara jelas bahwa BTP akan memilih Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2019 ini.
Dukungan adik kandung Fifi kepada Prabowo ini terlihat dari unggahan dari akun Instagram Fifi Lety Tjahaja Purnama kemarin yang memposting dirinya sedang berbincang dengan Prabowo Subianto.
Meskipun tidak menyatakan dukungan secara tersurat, namun dalam caption Instagram yang dituliskan oleh Fifi menyiratkan bahwa dia berada dalam satu barisan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Bukti  beliau pemimpin sejati berhati besar karena berani mengangkat pemimpin Jakarta, Karena beliau percaya untuk menjadi pemimpin yang baik, kompetensi, integritas dan karakter negarawan sejati adalah hal yang utama. Bagi saya Beliau adalah pemimpin pilihan terbaik." tulis Fifi.
Hal ini menjadi paradoks, bagaimana Fifi  pernah menjadi pengacara sekaligus "juru bicara" atas kasus "Penistaan Agama" yang dialami oleh Ahok. Dalam perkara itu, Fifi beserta tim pengacara lainnya melawan mereka yang secara tidak langsung satu gerbong dengan Prabowo dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 ini.
Namun sepertinya saat ini Fifi memutuskan untuk menaruhkan harapan kepada Prabowo yang bisa melakukan rekonsiliasi dan pemulihan bangsa setelah apa yang sudah terjadi di sejak tahun 2012.
"Melalui kebesaran hati Beliau ini saya percaya akan ada rekonsiliasi & pemulihan bangsa," tulis Fifi pada caption Instagramnya.
Ketidaksejalanan antara BTP dan Fifi sepertinya terjadi sejak kabar BTP berencana akan menikah kembali dengan Puput Nastiti Devi yang merupakan mantan ajudan dari Ibu Veronika Tan mencuat dan ramai di media. Sebagai orang yang paling dekat dengan BTP tentu banyak yang mencari tahu tentang kebenaran berita ini kepada Fifi.
Namun Fifi Menyesal karena terlalu percaya dan telah "membantu" kakaknya dalam perkara perceraian BTP dengan Veronika Tan.
"Saya lakukan kesalahan percaya dan melakukan apa yang Ahok mau. Saya dulu ingat pesan papa berburu harimau dengan saudara kandung karena urusan pengadilan saya harus bela Ahok"Â tulis Fifi Lety di salah satu unggahan Instagramnya.
Fifi juga mengatakan bahwa pada dahulu dia terlalu percaya dengan BTP sehingga tidak berani melawan BTP dan sejak awal sesungguhnya Fifi tidak setuju dengan perceraian BTP dan Veronika Tan sehingga berujung pada timbulnya penyesalan pada diri Fifi.
Perseteruan Fifi tidak berhenti di situ. Ada juga perubahan nama destinasi wisata di Belitung dari Kampoeng Ahok berubah nama menjadi Kampoeng Fifi. Hal ini dikarenakan Ahok sudah tidak ingin dipanggil dengan sebutan itu lagi dan berubah nama menjadi BTP yang merupakan kependekan dari Basuki Tjahaja Purnama.
Kampoeng Ahok sendiri sebenarnya didirikan oleh founder for_loving_indonesia, Fifi Lety Tjahaja Purnama pada tahun 2012 silam. Kampoeng itu sendiri dibuat dari dana patungan antara Fifi dan ketiga anak dari BTP dan Veronika yang berupa bekas tempat tinggal BTP pada masa kecilnya.
Dan saat ini, atas keputusan bersama destinasi Kampoeng Ahok di Belitung sudah berubah nama menjadi Kampoeng Fifi.
Kalau hendak berburu harimau, maka harus mengajak saudara kandung
Sebuah pepatah Tiongkok ini merupakan adalah pesan terakhir yang selalu disampaikan oleh Kiem Nam atau Indra Tjahaja Purnama yang merupakan ayah dari BTP dan Fifi.
Pada pepatah tersebut berarti apabila kita dikelilingi oleh kawanan harimau yang siap menerkam, orang lain pasti akan lari terlebih dahulu menyelamatkan diri mereka sendiri dan hanya saudara kandung sendiri lah yang tidak akan lari.
Karena lari berarti kehilangan saudara sekandung. Oleh karena itu kalau hendak berburu harimau di hutan harus mengajak saudara kandung karena dia tidak akan pergi menyelamatkan diri sendiri melainkan menghadapi "harimau-harimau" tersebut bersama-sama.
Analogi tersebutlah yang terjadi antara BTP dan Fifi. Diketahui Fifi adalah lulusan hukum dari Universitas Indonesia dan kemudian melanjutkan studinya di Melbourne University, yang kelak akan menjadi pengacara untuk kasus yang dihadapi oleh BTP.
Kita sendiri tahu bahwa Fifi menjadi garda terdepan ketika BTP tertimpa kasus "Penistaan Agama" dan mendapatkan hukuman 2,5 tahun penjara. Pada drama tersebut kita sering lihat bahwa Fifi yang menjadi penyambung lidah selama drama Penistaan Agama yang membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga putusan hakim ditetapkan.
Selain itu, Fifi juga yang mengantarkan gugatan perceraian BTP dengan Veronika Tan ke Pengadilan Agama yang pada akhirnya keputusan tersebut ia sesali karena terlalu percaya kepada BTP meskipun apa yang dilakukannya sepertinya salah.
Dan pada saat ini dalam kontestasi politik di Indonesia baik Fifi dan BTP terlihat seperti tidak sejalan lagi. BTP mendukung Jokowi-Ma'ruf  Amin dan Fifi mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Sepertinya sudah tidak ada lagi berburu harimau dengan saudara sekandung. Dan dalam politik terlihat jelas tidak ada seteru dan sekutu yang abadi.
Sumber:Â Di sini, Di sini. Di sini, Di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H