Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Para Tokoh Penting Sudah Mulai Merapatkan Barisan, Time to Choose Your Fighter

13 April 2019   13:31 Diperbarui: 13 April 2019   15:07 10407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang pemilihan umum 2019, beberapa tokoh berpengaruh seperti UAS, Gatot, Nurmantyo, Faisal Basri hingga Yusuf Mansur sudah menetapkan pilihan untuk mendukung paslon, sekarang saatnya giliranmu.

Empat hari menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa orang berpengaruh yang punya basis massa yang cukup sulit mulai merapatkan barisan baik untuk mendukung 01 maupun 02. Orang-orang ini pada awalnya belum mau menyiarkan ke mana bakal arah suaranya akan berlabuh.

Namun mendekati hari pencoblosan sepertinya mereka sudah mempertimbangkan dan memperhitungkan lalu kemudian memutuskan bakal suaranya akan memilih siapa.

Beberapa orang yang pada awalnya bersikap "netral" dan mulai berani mendeklarasikan dukungan mereka untuk pasangan 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Dahlan Iskan dan Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.

Pada hari Kamis (11/4) kita sudah melihat bahwa Ustadz Abdul Somad (UAS) dengan secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Prabowo.

UAS dan Prabowo
UAS dan Prabowo

Seperti yang kita ketahui tidak diragukan lagi bahwa UAS mempunyai jumlah pengikut yang tidak sedikit, dengan jutaan pengikutnya tentu satu suara dukungan UAS turut berpengaruh. Karena pengaruh yang diberikan sangat besar, LSI Denny berani menyimpulkan bila UAS netral maka Jokowi akan menang telak.

TKN Jokowi-Ma'ruf Amin pun pernah melakukan pendekatan kepada UAS dan Aa Gym untuk tetap netral karena dua tokoh ini mempunyai basis pengikut yang besar. Namun saat ini dalam kontestasi pilpres 17 April mendatang mereka sudah memutuskan dukungan kepada pasangan calon 02.

Namun kita juga mengetahui bahwa sebelum menyatakan dukungannya, para pengikut UAS sebagian besar sudah mendukung paslon 02, sehingga pernyataan dari UAS menjadi satu peneguhan yang kuat atas keputusan mereka untuk mendukung 02.

Selain itu Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Hal ini pertama kali diketahui dari cuitan Juru Bicara dari BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengunggah video yang memperlihatkan Ustadz Adi Hidayat sedang mendokan Prabowo yang disertai cuitan "Setelah UAS, kini UAH pun mendoakan dan mendukung Pak @Prabowo agar memimpin Indonesia 2019-2024 penuh amanah."

UAH dan Prabowo
UAH dan Prabowo

Diketahui bahwa Ustaz Adi Hidayat (UAH) merupakan salah satu ulama yang aktif mengisi berbagai ta'lim dan seminar keagamaan. UAH adalah pendiri yayasan yang bergerak di bidang studi dan pengembangan dakwah Islam, Quantum Akhyar Institute. Tentu saja satu suara dukungan dari UAH ini juga mempengaruhi suara yang masuk kepada Prabowo-Sandi.

Kemudian selain itu Gatot Nurmanyo dan Dahlan Iskan juga masuk ke dalam barisan pendukung Prabowo Subianto dengan hadirnya kedua orang itu dalam Pidato Kebangsaan yang disampaikan oleh Prabowo di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo disebutkan oleh Prabowo menjadi nama yang masuk menjadi menteri apabila pasangan Prabowo-Sandiaga Uno berhasil memenangkan kontestasi Pilpres 2019 ini.

Baik Dahlan Iskan maupun Gatot Nurmantyo juga bukan tokoh sembarangan. Dahlan Iskan pernah menjadi Menteri BUMN pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga sebagai pendiri jaringan media Jawa Pos yang tentu saja punya pengaruh yang luar biasa di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo

Sedangkan Gatot Nurmantyo yang sekaligus mantan Panglima TNI di era pemerintahan Jokowi juga mempunyai basis dukungan tersendiri. Sebelumnya Gatot Nurmantyo pernah digadang-gadang menjadi capres penantang Jokowi yang cukup kuat karena berasal dari militer dengan karakter yang tegas seperi selayaknya seorang pemimpin.

Gatot Nurmantyo juga dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan ulama dan juga memiliki jejaring yang sangat kuat dengan ulama yang menjadi kunci untuk memenangkan suara di Jawa Timur (Jatim). Perlu diketahui bahwa suara di Jatim dan Jatenglah yang telah memberi kontribusi yang besar pada kemenangan Jokowi di 2014 lalu.

Dengan masuknya Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo akan terjadi gejolak peralihan suara di Jatim dan Jateng, namun keputusan akhirnya akan kita ketahui pada 17 April mendatang.

Sedangkan beberapa tokoh penting dan berpengaruh juga dikabarkan memutuskan mendukung pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Setelah sebelumnya ada beberapa tokoh penting yang dikenal sebagai oposisi di pemerintahan Jokowi-JK, figur dengan basis massa tersendiri seperti Yenny Wahid dan Tuan Guru Bajang (TGB) sudah lama memutuskan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

TGB adalah tokoh penting berpengaruh sekaligus cucu dari pendiri Nahdlatul Waton, organisasi masyarakat Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada 2014 lalu, suara Jokowi kalah telak di provinsi ini.

Setelah itu, Said Aqil Siraj, Ketua PBNU, organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan basis massa jutaan juga dengan terang-terangan mengatakan bahwa seharusnya para santri militan di NU mendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.

TGB, Erick Thohir dan Yusuf Mansur
TGB, Erick Thohir dan Yusuf Mansur

Selain itu, masih segar di telinga kita, tokoh ulama Ustaz Yusuf Mansur juga sudah berani mendeklarasikan dukungan suaranya untuk paslon 01. Bila sebelumnya Yusuf Mansur masih terlihat malu-malu untuk menunjukan pilihan suaranya ketika dalam beberapa wawancara, namun Yusuf Mansur sering sekali hadir dalam gelaran kampanye yang diselenggarakan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) di beberapa kesempatan.

Baik TGB maupun Yusuf Mansur dikenal sebagai tokoh ulama penting dan berpengaruh di Indonesia. Mereka juga mempunyai basis massa yang cukup loyal, jadi ketika TGB dan Yusuf Mansur sudah jelas mendeklarasikan dukungan mereka pada Pilpres 2019 ini tentunya juga akan mempengaruhi suara yang masuk kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.

Selain itu, tokoh yang cukup penting yang juga sebelumnya berada dalam gerbong oposisi, Bima Arya juga menyiarkan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf. Bima Arya adalah Mantan Walikota Bogor tahun 2014-2019 dan juga sebagi Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang secara resmi mengusung Prabowo-Sandi sebagai calon presiden dan wakil presiden 2019 ini.

Bima pun mengatakan tidak khawatir bila harus dipecat oleh partainya karena perbedaan sikap politik dengan partai PAN, hal itu menurutnya sudah menjadi risiko yang harus secara siap ia tanggung.

Satu lagi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf amin yang tidak diduga-duga sebelumnya, yakni dari seorang dosen, ekonom, politikus yang cukup konsisten memberikan kritik-kritik tajam dan pedas kepada pemerintahan Jokowi-JK selama ini yakni Faisal Basri.

Faisal Basri
Faisal Basri

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Faisal Basri mengatakan bahwa akal sehat dan kesadaran nuraninya lah yang akhirnya membimbing dia untuk memilih Jokowi. Dalam blog nya pun Faisal Basri menuliskan "Hati hati yang beku, cair satu-satu, ia pilih titian yang menjanjikan harapan."

Faisal Basri juga sebelumnya memberikan dukungan kepada PSI sebagai partai baru yang pertama kali bertarung ke Pemilu 2019 ini agar bisa menjadi partai yang masuk ke dalam presidential treshold.

Kenapa suara Faisal Basri menjadi sangat penting? Karena sebelumnya Faisal Basri menjadi orang yang ketika berbicara tidak seenaknya sendiri seperti yang sering dilakukan oleh para barisan pendukung 01 dan 02. Sebagai orang dari kalangan terdidik, ekonom sekaligus politikus Faisal Basri memberikan kritik yang pedas bila memang itu salah dan meluruskan hal-hal yang selama ini dianggap keliru di masyarakat.

Faisal Basri pernah menyampaikan tentang utang negara hingga bunga-bunga yang harus dibayarkan bahkan menyindir Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan terkait utang penerimaan utang Indonesia dari Tiongkok.

Basis-basis opini dan pernyataan dari Faisal Basri ini tentu sangat bisa dipertanggungjawabkan karena berasal dari ilmu dan analisis yang pernah dia terima dan pelajari sebelumnya.

Jauh sebelum itu, Faisal Basri pernah bertarung dalam Pemilihan Gubernur tahun 2012-2017 dan menjadi calon independen yang tidak diajukan oleh Partai Politik. Pandji Pragiwaksono pernah mengatakan bahwa Faisal Basri adalah orang yang sama sekali tidak suka berkompromi dan dia selalu punya pendekatan-pendekatan praktis setiap kali dihadapkan pada berbagai masalah.

Pada saat debat Pilgub 2012 tersebut, Faisal Basri menjadi satu-satunya calon yang tidak bisa didebat balik, hal ini karena apa yang dia utaran benar-benar bukan hanya sekadar narasi dan retorika belaka.

Meskipun gagal dalam putaran pertama dengan hanya mendapatkan suara 4,59 persen, ternyata Faisal Basri memperoleh suara lebih besar dari pasangan Alex Nurdin dan Nono Sampono yang notabenenya menjadi paslon yang diusung oleh banyak partai pada masa itu.

Meskipun tidak begitu signifikan, suara Faisal Basri akan mempengaruhi kaum terdidik dengan nalar yang bekerja utuh dan para pembelajar yang saat ini menjadi swing voter.

Jokowi dan Prabowo
Jokowi dan Prabowo

Dukungan yang mengalir dari para tokoh berpengaruh dan punya massanya tersendiri ini akan meramaikan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia ini. Terlihat akan terjadi pergolakan kemana suara rakyat Indonesia akan berlabuh.

Persaingan perebutan suara akan menjadi lebih brutal dan liar meskipun sudah ada beberapa lembaga survei yang meramalkan siapa yang akan duduk di kursi kepemimpinan lima tahun mendatang, tapi dalam waktu-waktu kritis ini dengan adanya dukungan baru kita akan melihat apakah kan terjadi perubahan suara yang signifikan diantara kedua paslon ini yang akan kita ketahui empat hari lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun