Diketahui bahwa Ustaz Adi Hidayat (UAH) merupakan salah satu ulama yang aktif mengisi berbagai ta'lim dan seminar keagamaan. UAH adalah pendiri yayasan yang bergerak di bidang studi dan pengembangan dakwah Islam, Quantum Akhyar Institute. Tentu saja satu suara dukungan dari UAH ini juga mempengaruhi suara yang masuk kepada Prabowo-Sandi.
Kemudian selain itu Gatot Nurmanyo dan Dahlan Iskan juga masuk ke dalam barisan pendukung Prabowo Subianto dengan hadirnya kedua orang itu dalam Pidato Kebangsaan yang disampaikan oleh Prabowo di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo disebutkan oleh Prabowo menjadi nama yang masuk menjadi menteri apabila pasangan Prabowo-Sandiaga Uno berhasil memenangkan kontestasi Pilpres 2019 ini.
Baik Dahlan Iskan maupun Gatot Nurmantyo juga bukan tokoh sembarangan. Dahlan Iskan pernah menjadi Menteri BUMN pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga sebagai pendiri jaringan media Jawa Pos yang tentu saja punya pengaruh yang luar biasa di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sedangkan Gatot Nurmantyo yang sekaligus mantan Panglima TNI di era pemerintahan Jokowi juga mempunyai basis dukungan tersendiri. Sebelumnya Gatot Nurmantyo pernah digadang-gadang menjadi capres penantang Jokowi yang cukup kuat karena berasal dari militer dengan karakter yang tegas seperi selayaknya seorang pemimpin.
Gatot Nurmantyo juga dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan ulama dan juga memiliki jejaring yang sangat kuat dengan ulama yang menjadi kunci untuk memenangkan suara di Jawa Timur (Jatim). Perlu diketahui bahwa suara di Jatim dan Jatenglah yang telah memberi kontribusi yang besar pada kemenangan Jokowi di 2014 lalu.
Dengan masuknya Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo akan terjadi gejolak peralihan suara di Jatim dan Jateng, namun keputusan akhirnya akan kita ketahui pada 17 April mendatang.
Sedangkan beberapa tokoh penting dan berpengaruh juga dikabarkan memutuskan mendukung pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Setelah sebelumnya ada beberapa tokoh penting yang dikenal sebagai oposisi di pemerintahan Jokowi-JK, figur dengan basis massa tersendiri seperti Yenny Wahid dan Tuan Guru Bajang (TGB) sudah lama memutuskan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
TGB adalah tokoh penting berpengaruh sekaligus cucu dari pendiri Nahdlatul Waton, organisasi masyarakat Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada 2014 lalu, suara Jokowi kalah telak di provinsi ini.