Bila kita lihat hingga saat ini, baik Jokowi dan Prabowo beserta para tim kampanyenya, masih terlalu sibuk membangun retorika kata-kata seperti Indonesia Maju yang ditawarkan oleh Jokowi-Ma'ruf dan Indonesia Adil Makmur dari pasangan Prabowo-Sandi.
Namun baik dari keduanya masih belum terlihat gagasan-gagasan nyata dan ide-ide yang bisa diimplementasikan secara nyata seandainya mereka memenangi kontestasi politik elektoral  ini.Â
Padahal Indonesia masih mempunyai banyak masalah dari berbagai bidang, hukum, olahraga ekonomi, pendidikan, kesehatan, agraria, persaingan dengan global, dan masih banyak lagi masalah yang harus segera diselesaikan.
Janji-janji yang ditawarkan hingga saat ini masih terlalu abstrak, sebatas kata dan kalimat penggugah rasa dan semangat para pendukungnya saja, sekalipun ada (mungkin) masih tertutup dengan saling hujat antara pendukung pasangan calon di semua lini sosial media.
Apa yang sedang terjadi pada kontestasi politik elektoral secara holistik  yang dialami oleh Indonesia saat ini menunjukkan bahwa perjalanan edukasi politik Indonesia menjadi negara berdemokrasi masih sangat jauh namun sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.
Selangkah demi selangkah rakyat Indonesia harus diajarkan bahwa pemilihan presiden ini tidak hanya sekadar siapa yang lebih mengharukan dan bisa menarik simpati lebih baik, tetapi siapa yang mempunyai kompetensi yang lebih unggul sehingga layak untuk menjadi pemegang kendali Indonesia dalam lima tahun ke depan dan menjadikannya Indonesia Maju, Adil, dan Makmur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H