Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Trip

8 Fakta Unik yang Bisa Kamu Ketahui tentang Tanah Rencong, Aceh

14 Februari 2019   14:30 Diperbarui: 14 Februari 2019   14:52 3960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, pada tahun 2011 Tari Saman yang berasal dari Aceh juga menjadi salah satu warisan dunia non benda.

7. Pahlawan Wanita terbanyak di Indonesia

aceh.uri.co.id
aceh.uri.co.id
Diketahui bahwa 2 pejuang wanita di Aceh masuk dalam 7 Warlord Women in The World yakni Laksamana Keumalahayati dan Commander Cut Nyak Dhien.

Bahkan kedua jenderal tersebut masuk dalam jajaran 10 Best Female Warrior at All Time dan Women Warrior in South East Asia.Dalam sejarah Indonesia mencatat setidaknya ada 11 orang wanitaaceh yang berjuang mulai dari era Kesultanan Samudra Pasai hingga zaman colonial Belanda.

Beberapa nama perempuan tersebut diantaranya adalah Ratu Nahrisyah, Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah, Sri Sultan Nurul-Alam Naqiatuddin Syah, Sultanah Inayat Zakiatuddin Syah, Ratu Kamalat Zainatuddin Syah. Kemudian Laksamana Malahayati atau "Keumalahayati", Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Pocut Baren, Pocut Meurah Intan, dan terakhir seorang ulama besarwanita bernamaTeungku Fakinah.

8. Punya Ganja Terbaik di Dunia

aceh.uri.co.id
aceh.uri.co.id
Sejauh dalam sesi ke-49 Komisi PBB tentang Narkotika (Komisi PBB untukNarkotika) pada 13-17 Maret 2006 di Wina Austria, juga dibahas fenomena ganja Aceh.

Dikatakan bahwa terdapat anggapan dari masyarakat internasional bahwa Aceh telah memiliki merek dagang sebagai 'kanabis' terbesar sekaligus pemasok ganja berkualitas tinggi.

Proliferasi tanaman ganja di Aceh ini sangat didukung oleh kondisi geografis, tanah subur, hujan teratur, dan posisi pegunungan dengan  iklim yang relative stabil, ditambah isolasi akibat konflik sejak zaman Belanda, DI-TII hingga era GAM.

Nah, orang-orang di daerah terpencil terancam kelaparan dan kemiskinan akibat konflik. Warga berinisiatif menanam ganja untuk bertahan hidup. (GigihPrayitno)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun