Mohon tunggu...
Gigih saputra
Gigih saputra Mohon Tunggu... Dosen - Kandidat doktor, filsuf ketuhanan, dosen baru di Stiamak Barunawati..pembangunan masyarakat seimbang

Kandidat doktor, filsuf ketuhanan, dosen baru..pembangunan masyarakat seimbang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Survive di Tengah Kesulitan Pandemi

13 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 13 Agustus 2021   08:25 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: KOMPAS TV

Selama pandemi, kita memang tidak bisa sekedar dan terus-menerus mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah. Kondisi ekonomi memang begitu terdampak negatif selama pandemi. Situasi sulit ini perlu disikapi dengan rasional sehingga memberikan kemaslahatan yang besar pada masa yang sulit ini. Ada secercah harapan dan inspirasi semisal muncul para enterpreneur baru yang survive dan membuka lapangan kerja baru bagi yang lain.

           Teringat mata kuliah kewirausahaan yang saya ampu pada semester 8 di kampus saya stiamak barunawati. Berwirausaha bisa menjadi salah satu solusi untuk bertahan di tengah pandemi bahkan bisa untuk menolong orang lain. Pandemi covid memang bencana, namun kita juga bisa melihat berbagai peluang usaha. Logikanya ada masalah maka ada peluang usaha sebagai peemecahannya. Ya logika yang agak mirip dengan mencari pengembangan dan kebaruan berdasarkan celah penelitian sebelumnya.

           Ada masalah kebutuhan akan konsumsi yang memperkuat imunitas, masalah wali murid yang lelah menghadapi sekolah daring, masalah psikologi karena kondisi yang mencekam, bantuan sosial yang terbatas, dan lain-lain. Kuncinya kejelian kita dalam memotret masalah bahkan masalah yang bisa jadi tidak disadari oleh banyak orang. Ya berpikir seperti ini sekalian mengasah kemampuan berpikir ala riset master dan doktoral. Itu juga yag saya ajarkan ke mahasiswa saya. Sehingga ide kreatif dan inovatif tetap berangkat dari masalah, berkontribusi untuk memecahkannya, dan ada landasan etika berdasarkan hukum-hukum keseimbangan. Tak lupa saya berikan juga latihan abstraksi filosofis untuk memperkuat abstraksi dan pengamatan masalah di lapangan.

              Semisal usaha untuk menjual air kelapa yang banyak diburu akhir-akhir ini. Untuk memperkuat nilai produk, bisa ditambahkan semisal rempah-rempah yang memperkuat imun dan dikemas secara kekinian atau beserta batok kelapanya yang artistik misalkan.  Atau minuman-minuman herbal yang direkomendasikan oleh ahli untuk menambah imun dengan rasa yang enak dan kemasan yang milenial dan unik. Usaha membuk LBB  juga cukup prospek semisal dikolaborasikan dengan bimbingan psikologi baik bagi murid dan walimurid agar bisa survive menghadapi pandemi. Dan masih banyak contoh lain.

         Saya pribadi jika harus memiliki bisnis, maka saya ingin membuka LBB khusus mahasiswa. Saya kira usaha seperti itu seperinya masih belum banyak. Jadi membimbing mahasiswa untuk menerapkan keterampilan proses dalam belajar yang dispesifikkan dalam penulisam jurnal dan pembentukan kultur belajar. Disamping menjadi adah diskusi mahasiswa tentang isu-isu terkini. Unsur inovasi juga saya tambahkan dengan membentuk ekosistem semacam coworking space dalam bentuk cafe literasi. F & B yang dijual bersifat kekinian dan yang paling penting menyehatkan atau dalam konteks sekarang bisa memberikan imun tubuh. Tentu dengan menerapka protokol kesehatan yang ketat atau variasi penggunaan media online.

         Prinsipnya, di kondisi yang sulit ini kita jangan mudah menyerah. Namun sebaliknya menjadi jiwa-jiwa yang kreaif dan kerja keras. Selalu ada peluang jika kita selalu membaca ayat-ayat kauniyah dengan rasional. Saya harap dunia enterpreneur di Indonesia semakin tumbuh dan bisa adaptif di tengah pandemi ini serta menyediakan lapangan kerja baru

            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun