Tidak sulit kan mengetahui maksud di balik clue tadi?
Jadi, peristiwa Nazaruddin chatting menggunakan skype dengan pihak yang mengaku dari media alternatif itu sudah dirancang jauh-jauh hari. Karena Nazaruddin pada dasarnya adalah orang gaptek, gagasan seperti ini tentu tidak berasal dari dirinya sendiri.
Satu lagi, mari kita sebuah kalimat di alinea terakhir testimoni tersebut:
Khususnya kepada media yang bekerja profesional, saya hanya bisa menghimbau verifikasilah semua ini, agar publik tidak dibodohi, agar publik juga paham apa yang disebut sebuah fakta kebenaran.
Verifikasi, verifikasi, verifikasi. Inilah kata yang sering kita dengar dari seseorang yang dekat dengan Nazaruddin belakangan ini. Dalam dunia jurnalistik verifikasi memang wajib adanya.Tetapi verifikasi bukan berarti membiarkan narasumber ngomong semau-maunya, termasuk menyebarkan pernyataan yang bisa menjadi fitnah bagi pihak-pihak tertentu, lalu menyiarkan secara apa adanya kepada publik. Dan ternyata verifikasi yang dikehendaki oleh 'Nazaruddin' dan dirancang oleh ghost writer-nya adalah verifikasi yang seperti ini.
Jadi, para pembaca kini dapat menyimpulkan sendiri siapa ghost writer di balik testimoni Nazaruddin di Kompasiana yang cukup menghebohkan itu, sekaligus dapat menerka-nerka apa saja yang telah dan sedang diperbuat si ghost writer untuk membantu kliennya.
Terima kasih.
Salam damai dari Bumi Pertiwi,
Om Raden
Subject
Message
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H