Mohon tunggu...
GIGI02
GIGI02 Mohon Tunggu... Penulis - Motorsports Enthusiast

Focusing just about Motorsports

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Niki Lauda

23 Mei 2019   20:31 Diperbarui: 23 Mei 2019   20:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niki Lauda https://www.formula1.com 

Tiga tahun telah berlalu dari Lauda menyatakan bahwa dia pensiun, namun hasratnya untuk membalap masih ada dan sangat kencang. Dia meraasa masih bisa melakukannya. Lauda akhirnya bergabung dengan Mclaren dengan gaji sebesar 3 juta dollar setelah dia melakukan serangkaian tes yang berhasil bersama tim Woking tersebut. Namun dia masih harus membuktikan dirinya bisa kepada sponsor Mclaren saat itu, Marlboro. Dan dia benar-benar menunjukannya ketika dia berhasil memenangkan GP Afrika Selatan yang saat itu adalah seri ketiga dan menorehkan kemenangan keduanya di  GP Inggris. Dengan torehan tersebut, pada comebacknya dari pensiun Lauda berhasil menduduki posisi ke 5 klasemen pembalap tahun 1982.

Untuk tim Mclaren tahun 1983 adalah tahun transisi, dimana mereka berganti mesin dari Cosworth kepada Porsche. Pergantian tersebut memberikan efek untuk tim Mclaren dengan gagalnya mereka untuk memperlihatkan kecepatan mereka dengan Lauda hanya bisa menorehkan dua podiumm dan posisi terbaiknya adalah posisi kedua. Torehan tersebut membuat Lauda hanya bertengger pada posisi ke 10 klasemen pembalap tahun 1983.

Niki Lauda merayakan gelar juara dunia ketiganya di podium bersama Alain Prost tahun 1984 https://www.formula1.com 
Niki Lauda merayakan gelar juara dunia ketiganya di podium bersama Alain Prost tahun 1984 https://www.formula1.com 
Usaha Mclaren dan ide dari Lauda untuk mengorbankan tahun 1983 dengan banyak melakukan testing demi persiapan menuju tahun 1984 ternyata membuahkan hasil manis. Lauda berhasil memenangkan gelar juara dunia ketiga dan terakhirnya mengalahkan rekan setimnya yang lebih cepat dan lebih muda Alain Prost. Lauda sebenarnya tidak mau mempunyai rekan satu tim Prost, karena dia tau kalau Prost lebih muda dan lebih cepat. Namun karena motivasi untuk mengalahkan Prost lah yang membuat Lauda berhasil mengalahkannya. Prost memenangkan 7 balapan sedangkan Lauda hanya 5 balapan namun konsistensi Lauda lah yang menjadi kunci kesuksesan Lauda pada musim itu. jarak poin antara Prost dan Lauda hanya 0,5 poin saja, terdekat sepanjang sejarah F1.

Pensiun yang Kedua

Niki Lauda kembali memutuskan pensiun pada tahun 1985 setelah kembali dia mendapatkan musim yang kurang baik. Tahun 1985 Lauda hanya berhasil menempati posisi ke 10 klasemen pembalap dengan 1 kemenangan dan dua kali mendapatkan poin. Hal itu membuat Lauda merasa tak punya lagi hal apa-apa untuk ditunjukan karena dia pada tahun 1984 sudah menunjukannya dan dia telah puas. Maka dari itu pada tahun 1985 Niki Lauda memutuskan untuk pensiun di dunia F1.

Kehidupan di luar Balapan

Kehidupan Niki Lauda di luar balapan adalah kehidupan yang penuh dengan namanya management. Lauda adalah seorang pengusaha penerbangan terkemuka di Austria dan eropa. Dia mendirikan Lauda Air pada tahun 1978, lalu Niki pada tahun 2003, dan terakhir pada tahun 2016 dia mendirikan Laudamotion.

 Perusahaan penerbangan Laudamotion yang dimiliki oleh Niki Lauda https://www.formula1.com 
 Perusahaan penerbangan Laudamotion yang dimiliki oleh Niki Lauda https://www.formula1.com 

Niki Lauda juga menjabat sebagai konsultan untuk tim Ferrari dari tahun 1993 sampai 2000, lalu dia menjabat sebagai tim principal Jaguar F1 Team pada tahun 2001 hingga 2002. Terakhir Lauda ditunjuk sebagai ketua non-eksekutif di tim F1 Mercedes pada tahun 2012 bahkan ikut andil dalam menegosiasi Lewis Hamilton untuk bergabung ke tim Mercedes untuk tahun 2013 dan menjadi faktor penting kejayaan Mercedes di F1 saat ini.

Terimakasih Niki Lauda. Jagat F1 akan selalu mengenangmu sebagai salah satu yang terhebat yang pernah berlaga di lintasan jet darat ini.

Selamat jalan Niki Lauda https://www.formula1.com 
Selamat jalan Niki Lauda https://www.formula1.com 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun