Siapa yang tidak kenal dengan Ferrari? Salah satu perusahaan mobil terbesar dan terbaik di dunia. Dengan warna khas mereka yang adalah merah dan lambang Prancing Horse mereka yang sangat terkenal, membuat Ferrari produsen mobil paling dikenal di seluruh dunia.
Ferrari sendiri adalah salah satu tim pertama dan tertua di balapan Formula Satu dengan 67 tahun sudah keikutsertaan mereka di ajang Formula Satu ini. Dan Ferrari sendiri adalah tim tersukses di F1 dengan 16 kali juara dunia tim dan 15 kali juara dunia pembalap.
Pertama kali saya nonton dan jatuh cinta dengan dunia F1 adalah karena melihat Michael Schumacher. Sang juara dunia 7 kali ini adalah salah satu pembalap yang saya sangat idolakan selain Sebastian Vettel. Dan kebetulan ketika dulu saat kelas 2 atau 3 SD menonton F1 pertama kali melihat Michael bersama mobil Ferrari merah yang menyala itu.
Tetapi karena saya terus menerus memantau F1 beserta Ferrari, lambat laun saya semakin mengerti bagaimana F1 itu dan Ferrari itu dan akhirnya hati ini pun luluh kepada tim kuda jingkrak itu.Â
Bukan karena dia sering menang, bukan karena lagu kebangsaan italia yang kalau di pasang saat podium ceremonynya enak untuk didengar (sampai hafal karena dulu juga suka Rossi yang dari Italia juga), tapi ada sesuatu yang membuat Ferrari itu beda dari tim-tim lain yang berkecimpung di dunia F1 atau bahkan saya berani mengatakan juga yang ada di ajang balap manapun.
Beberapa hal kecil yang membuat Ferrari berbeda dari tim lainnya adalah rasa italia mereka yang sangat kental, ego mereka sebagai tim terbesar dan terbaik di F1. Tapi hal yang paling membedakan dan membuat Ferrari itu adalah tim spesial menurut saya dari tim-tim balap lain yang ada di dunia adalah Tifosi mereka.
Tifosi adalah sebutan penggemar dalam bahasa italia, dan itu makin mengental dalam beberapa ajang olahraga khususnya dengan fans Ferrari di F1. Mereka adalah pembeda yang membuat Ferrari itu adalah tim spesial. Mereka bukan hanya tersebar di negara Italia, atau bukan cuma di eropa tapi ada di seluruh dunia ini, dari berbagai penjuru.
Untuk saya The Tifosi bukan hanya datang ke track mendukung tim lalu pulang, atau mereka hanya pendukung "karbitan" yang mendukung karena pembalapnya saja atau karena alasan tim yang menang terus-terusan lalu pas tidak menang tidak didukung, mereka dan Ferrari seperti hubungan pacaran, atau bahkan pernikahan yang tidak bisa dilepaskan dari apapun juga.Â