Mohon tunggu...
GIGI02
GIGI02 Mohon Tunggu... Penulis - Motorsports Enthusiast

Focusing just about Motorsports

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Berkenalan Dengan Lima Pembalap Muda Harapan Indonesia di Pentas Eropa dan Dunia tahun 2019

8 April 2019   22:42 Diperbarui: 14 April 2019   00:09 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia adalah impian semua atlet olahraga di Indonesia. Begitu juga dengan lima pembalap Indonesia berikut ini. Mereka pada musim 2019 ini berkesempatan untuk tampil dan bersaing dengan pembalap-pembalap top dunia lain untuk dapat mengharumkan nama Indonesia di eropa maupun di dunia. Berikut adalah para pejuang modern Indonesia:

1. Dimas Ekky Pratama - Moto2 World Championship

Motorsports Image
Motorsports Image
Dimas Ekky Pratama adalah pembalap motor Indonesia yang lahir di Depok 26 tahun yang lalu. Dia memulai karirnya sebagai pembalap motor di usia 18 tahun dengan berlaga di Kejuaraan Nasional IRS Supersport 600cc, hasil yang dia torehkan bisa dibilang sangat memuaskan untuk pemula ketika dia berhasil menempati posisi keempat klasemen pembalap. walaupun di tahun 2011 Dimas Ekky hanya mampu menempati posisi lima, tapi  pada tahun 2012 Dimas Ekky sudah bisa memasuki peringkat kedua di klasemen Kejurnas IRS Supersport 600cc.

Setelah torehan bagus di Kejuaraan nasional, Dimas Ekky diberi kesempatan untuk naik kelas dengan berlaga di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Supersports 600cc dari tahun 2012 sampai 2017, dengan torehan menjadi Rookie Of The Year 2012 dan peringkat terbaik posisi lima Klasemen ARRC SS600cc tahun 2015.

Bersama tim AHRT (Astra Honda Racing Team) Dimas memulai perjalanan yang sangat baru bersaing dengan pembalap-pembalap Eropa di kejuaraan FIM CEV REPSOL Moto2 European Championship pada tahun 2016 sampai 2018, dengan progress yang baik Dimas menempati peringkat ketujuh lalu peringkat keenam dan akhirnya dimusim terakhirnya dia dapat menorehkan peringkat kelima dan dengan total 2 kali naik podium.

Dan akhirnya kerja keras Dimas membuahkan hasil dengan diberinya kontrak untuk berlaga full satu musim di kejuaraan Moto2 World Championship bersama tim IDEMITSU Honda Team Asia. Torehan Dimas pada seri perdana di Losail Qatar dua minggu yang lalu bisa dibilang cukup baik, Dimas Ekky berhasil menyelesaikan balapan di posisi 24 dari 32 pembalap yang berlaga. Lalu pada seri kedua di GP Argentina, Dimas Ekky gagal menyelesaikan balap gara-gara mengalami kecelakaan setelah menempati kualifikasi di posisi ke 29. Ini masih awalan untuk Dimas beradaptasi dengan motor Moto2 yang baru, semoga saja Dimas di seri seri berikutnya bisa membuat Indonesia harum dan bangga.


    

2. Sean Gelael - FIA Formula 2 Championship

Muhammad Sean Ricardo Gelael atau yang lebih dikenal dengan Sean Gelael adalah anak dari pengusaha besar sekaligus pembalap senior Ricardo Gelael dan RA Sri Sudarini. yang lahir pada tanggal 1 November 1996. Sean Gelael memulai karir pertamannya sebagai navigator ayahnya pada tahun 2005, lalu akhirnya memulai karir diri sendiri di karting pada tahun 2009 di kelas Rotax Max Junior.

fiaformula2.com
fiaformula2.com
Sean pun naik kelas ke ajang Single Seater pada tahun 2012 di kejuaraan Formula Pilota China dan bertengker di posisi keempat klasemen akhir. Tahun 2013 Sean memasuki atmosfir Single Seater eropa dengan bergabung dan bersaing di kejuaraan FIA Formula 3 European Championship dan British Formula 3 selama dua tahun dengan hasil terbaik di raih pada musim pertamanya dengan menempati posisi 18 klasemen akhir FIA F3 Euro.

Pada tahun 2015 Sean Gelael beralih ke kejuaraan satu tingkat dibawah F1 saat itu, yaitu Gp2 Series (Sean bergabung saat pertengahan musim) dan Formula Renault 3.5 Series. Dan Sean bertahan di Gp2 Series hingga tiga tahun kedepan (pada tahun 2017 Gp2 Series berubah nama menjadi FIA F2 Championship) dengan hasil terbaik berada di peringkat 15 klasemen akhir dan menorehkan tiga podium.

Di sela sela kesibukannya di Gp2 Series, Sean juga berlaga di kejuaraan balap ketahanan. Asian Le Mans Series pada tahun 2015 dan 2016, lalu ELMS (European Le Mans Series) pada tahun 2016 dan satu seri ajang World Endurance Championship di kelas LMP2 tahun 2017. Indonesia juga boleh bangga ketika Sean bisa menjadi test driver F1 dari tim Scuderia Toro Rosso pada tahun 2017 dan Red Bull Racing pada tahun 2018.

Di tahun 2019 ini Sean bertahan di kejuaraan FIA F2 Championship bersama tim besar Pertamina Prema Theodore Racing berduet dengan Mick Schumacher yang adalah Juara FIA F3 Champions 2018 dan anak dari legenda F1 Michael Schumacher.

Sean pada seri pertama di Feature race gagal menyelesaikan balapan dikarenakan masalah teknis dari mobilnya, lalu pada saat Sprint Race esok harinya Sean berhasil finish di posisi 10 dari posisi start ke 20. Semoga tahun ini Sean bisa mengibarkan bendera Indonesia di kejuaraan Formula 2 ya!

      

3. Galang Hendra Pratama - World Supersport 300 Championship

Diantara ketiga pembalap Indonesia yang tampil di ajang dunia seperti yang sudah disebutkan diatas, Galang Hendra adalah yang paling mendekati untuk gelar juara di tahun 2019. Bernama lengkap Galang Hendra Pratama, Pembalap kelahiran Yogyakarta 10 Maret 1999 ini adalah salah satu pembalap yang masuk jajaran pembalap top di kejuaraan World Supersport 300 Championship.

yamaharacing.com
yamaharacing.com
Perjalanan Galang dimulai pada 2010 dengan mengikuti kejuaraan nasional sekelas Motoprix dan pada 2013 Galang berhasil memenangkan kejuaraan pertamanya di kelas pemula. Beberapa kali juara seri di kejuaraan nasional, akhirnya Galang ditarik oleh tim Yamaha Indonesia untuk tampil di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asian Production 250cc (AP250) pada tahun 2015 sampai 2017. Di ARRC dia berhasil menjadi juara pertama di seri India pada tahun 2017 dan mempunyai progress baik dengan selalu di peringkat 10 besar klasemen akhir, posisi terbaik diraih pada tahun 2017 ketika dia menempati posisi keenam klasemen.

Lalu diakhir 2017 Galang diberikan kesempatan untuk membalap di ajang World Supersport 300 (WSS300) di seri Portimao dan Jerez, secara mengejutkan dalam dua seri balapan tersebut Galang tampil bagus dengan berhasil memenangkan balapan di Jerez dan menjadikan dia pembalap motor pertama indonesia yang menang di ajang World Championship. Karena keberhasilannya itu pada tahun selanjutnya Galang di kontrak satu musim penuh berlaga di WSS300. Torehannya pun sangat apik dengan selalu menjadi pembalap Yamaha tercepat dan berhasil memenangkan seri Brno saat itu.

Pada tahun 2019 ini Galang kembali membalap di ajang WSS300, ini musim keduanya. Dia tergabung dalam tim BIBLION YAMAHA MOTOXRACING, tim dari Italia. Mengawali seri pertama dengan menempati posisi kualifikasi kedua namun sayang setelah beberapa lap bertarung di grup terdepan untuk posisi satu, Galang harus mengakhiri balapan lebih awal dikarenakan Galang kecelakaan setelah di senggol oleh pembalap lain. Semoga saja Galang pada balapan-balapan berikutnya Galang bisa menorehkan banyak kemenangan dan menantang gelar juara dunia.

    

4. Gerry Salim - CEV Moto2 European Championship

Pemuda yang lahir di Surabaya 19 April 22 tahun yang lalu ini adalah pembalap motor yang berlaga di ajang CEV Moto2 European Championship bersama tim Astra Honda Racing Team (AHRT). Gerry Salim mengawali karir di dunia balap sejak kecil, lalu pada tahun 2011 dia berhasil menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motoprix kelas MP6. Pada tahun selanjutnya, Gerry kembali menjadi juara di kejuaraan OMR (One Make Race) Honda di kelas underbone 110cc dan 125cc. Karena prestasi dan bakatnya yang menjanjikan, tim Astra Honda merekrutnya untuk menjadi bagian dalam program pembinaan pebalap mudanya.

Motorsport images
Motorsport images
Gerry akhirnya merasakan untuk pertama kalinya tampil di ajang internasional pada kejuaraan Asia Dream Cup 2013. Dia meraih peringkat akhir kedua di musim itu. Setelah itu, ia turun di ajang All-Japan Championship GP3, meraih posisi kelima, serta mengikuti Asia Talent Cup selama tiga musim (2015-2017). Ia pernah memenangi balapan di Qatar pada musim 2016. Secara keseluruhan, Gerry menempati peringkat akhir keenam di musim 2015, kelima di 2016, dan ketujuh di 2017.

Pada tahun 2016, Gerry memulai karirnya di ajang Asia Road Racing Championship di kelas Supersport 600cc bersama tim Astra Honda Racing. Di musim perdananya, ia berhasil meraih dua kemenangan di seri Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Sentul, serta menempati peringkat sembilan di klasemen akhir. Astra Honda kemudian menurunkan Gerry di kelas AP250 menggunakan Honda CBR 250RR yang pada saat itu masih baru menggantikan versi sebelumnya. Gerry mampu tampil dominan dengan meraih tujuh kemenangan dari 12 balapan dalam enam seri yang dipertandingkan. Ia mengunci gelar juara umum di seri terakhir di Sirkuit International Chang.

Kesuksesannya di level Asia mengantarkan Gerry ke ajang yang lebih tinggi, yaitu Kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 serta Red Bull Rookies Cup. Dalam ajang CEV Moto3, ia meraih poin pertamanya di seri Albacete. Gerry mampu menempati posisi 18 dari 24 pebalap di Red Bull Rookies. Lalu akhirnya pada tahun 2019 ini, Gerry didapuk oleh AHRT untuk menjadi pengganti Dimas Ekky di tim AHRT CEV Moto2 European Championship. Gerry akan melakoni full season di CEV Moto2, dan akan ditemani Andi Gilang (Andi Farid Idzihar) pada beberapa seri nanti. 

Hasil pada seri pertama yang berlangsung di sirkuit Estoril Portugal Minggu kemarin pun terbilang cukup memuaskan. Pembalap yang mempunyai julukan "Si Bonek" ini menempati posisi start keempat. Namun sayang pada race pertama yang berlangsung dalam keadaan basah Gerry yang saat itu menempati posisi keenam tidak berhasil finish dikarenakan kendala motor yang bermasalah. Beruntungnya pada balapan kedua Gerry dapat menyelesaikan balapan dengan finish di posisi ke-10.

Semoga Gerry pada musim debutnya dengan motor Moto2 ini bisa menorehkan hasil yang baik bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk Indonesia!

    

5. Mario Suryo Aji - CEV Moto3 Junior Championship & Red Bull Rookies Cup

Diantara daftar pembalap yang telah disebutkan di atas, Mario Suryo Aji adalah pembalap paling muda dengan umurnya saat ini adalah 15 tahun. Mario Aji adalah pembalap yang berasal dari Magetan, Jawa Timur. Memulai karirnya diajang motocross dan pernah jadi runner up nasional Motocross kelas 50cc pada 2011 dan saat itu Mario baru berusia tujuh tahun.

tmcblog.com
tmcblog.com
Di tahun berikutnya, Mario berhasil meraih gelar juara nasional Motocross dan Powercross pada kelas yang sama. Di tahun 2013, dia menempati ketiga nasional Motocross di kelas 65cc.

Mulai akhir tahun 2014, Mario pindah haluan ke road race. Anak pasangan Hartoto dan Risworini bergabung di Hendriansyah Racing School, dan digembleng langsung oleh Hendriansyah, pembalap yang telah malang melintang di balap motor sejak 1993. Hasilnya? Mario langsung melesat di seri perdana Motoprix.

Bakatnya yang luar biasa membawanya bergabung ke Astra Honda Racing School di tahun 2016. Di sekolah balap yang berada di bawah naungan Astra Honda Motor ini, Mario banyak menimba ilmu, termasuk kedisiplinan saat di dalam paddock maupun di luar paddock.

Setelah puas wira-wiri di Honda Dream Cup, AHRT membawa Mario untuk merasakan kerasnya kompetisi internasional, seperti Thailand Talent Cup, Asia Talent Cup (ATC), dan Asia Road Racing Championship (ARRC). Setelah beberapa hasil bagus yang dia torehkan di Thailand Talent Cup, Asia Talent Cup, dan Asia Road Racing Championship, akhirnya AHRT membawa Mario ke eropa ke ajang yang lebih tinggi yaitu CEV Moto3 Junior World Championship dibawah naungan Junior Talent Team. Serta Mario juga akan mengikuti ajang Red Bull Rookies Cup, seperti halnya Gerry Salim tahun lalu.

Mario pada debut balapan CEV Moto3nya di sirkuit Estoril Portugal berhasil meraih hasil yang sangat bagus. Pada kualifikasi "Super Mario" julukannya Mario Aji ini berhasil menempati posisi start kedelapan. Lalu pada saat balapan esoknya, Super Mario berhasil menyelesaikan balapan di posisi keempat setelah sebelumnya tercecer hingga posisi kesepuluh pada saat awal jalannya balap.

Sama seperti Gerry, Semoga Super Mario pada musim debutnya di eropa bisa memberikan yang terbaik dan jika bisa konsisten selalu di posisi 10 besar.

  

Itulah ke 5 pembalap kebanggaan Indonesia yang sedang berjuang menorehkan hasil yang terbaik untuk Indonesia. Kita doakan semoga dari mereka ada yang berhasil tembus ke ajang MotoGP maupun F1 atau bahkan ke WSBK. Harapan kami adalah harapan mereka dan bangsa Indonesia juga. Semangat untuk para pejuang era modern Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun