Orang orang berpenghasilan menengah kebawah akan dapat menabung dan merasakan kehidupan yang lebih baik, mereka dapat mengalokasikan pendapatannya ke hal lain yang mereka butuhkan dengan lebih leluasa tanpa perlu mengkhawatirkan biaya kesehatan, pendidikan, dan hal lain yang ditanggung oleh negara. Dengan demikian seluruh penduduk di negara ini merasakan kesejahteraan sehingga terwujud keadilan sosial.
Bagaimana dengan Indonesia? Tentu tidak semudah itu menerapkan pajak progresif ini. Beberapa kritik muncul terhadap sistem ini, beberapa menyebutkan bahwa pajak progresif tidak adil bagi wajib pajak yang memiliki penghasilan tinggi.Â
Mereka berpendapat bahwa wajib pajak yang memiliki penghasilan tinggi sudah berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat melalui pajak yang mereka bayarkan. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa pajak progresif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, karena dapat mengurangi insentif bagi wajib pajak untuk bekerja lebih keras dan berinovasi.Â
Beberapa kritik lainnya menyebutkan bahwa pajak progresif membuat orang orang malas bekerja karena hasil pekerjaannya lebih banyak diambil oleh negara dan tidak bisa dinikmati. Namun semua ini kembali kepada kesadaran kita masing masing, membayar pajak lebih dari sekedar kewajiban, tapi juga kesempatan kita membantu membangun keadilan. Kontribusi pajak kita langsung mendukung keadilan sosial dan melibatkan diri dalam pembangunan masyarakat yang lebih merata. Saat membayar pajak, kita bukan hanya memenuhi aturan, tapi juga memegang tanggung jawab moral dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman dan adil untuk semua.
Sistem pajak progresif memang tidak sempurna. Namun, sistem pajak ini telah terbukti efektif dalam mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sistem pajak progresif ini dapat menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan di Indonesia.
"Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu." -- John F. Kennedy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H