Pernahkah Anda berpikir tentang peran Anda dalam menciptakan keadilan sosial dengan membayar pajak? Pajak progresif adalah jawabannya. Sistem ini merupakan salah satu instrumen penting untuk mewujudkan keadilan sosial.Â
Pajak progresif adalah sistem pajak di mana tarif pajak akan meningkat dan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan seorang wajib pajak. Artinya orang dengan pendapatan lebih tinggi harus membayar lebih banyak pajak daripada orang dengan pendapatan lebih rendah. Semakin tinggi pendapatan semakin besar kontribusinya. Pajak progresif seperti adalah bukti konkret dari keadilan sosial.
Pajak progresif bukanlah hanya sekedar angka persentase, tapi ini adalah dasar penting untuk mewujudkan permerataan uang di masyarakat. Masyarakat yang berpendapatan lebih atau memiliki kekayaan yang lebih besar akan di tarik lebih besar dan uang tersebut akan masuk kedalam kas negara, setelah itu uang uang pajak yang terkumpul ini akn menjadi kunci dari pembangunan negara ini. Mengapa demikian? Pendapatan terbesar negara saat ini bersumber dari perpajakan, jadi hampir seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan Negara Indonesia ini berasal dari pajak.
Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Segala uang yang terkumpul dari pajak ini bukan sekadar angka di kertas, tapi ini adalah kunci untuk semua orang agar dapat akses pendidikan, internet, infrastruktur, air bersih dan yang lainnya. Pajak progresif adalah alat pelindung bagi masyarakat yang mengalami keterbatasan ekonomi. Ini adalah upaya nyata buat bantu orang-orang yang mungkin kesulitan dalam ekonomi yang cepat berubah. Tujuannya sederhana untuk mengurangi kesenjangan di masyarakat dan membangun masyarakat yang lebih adil.Â
Selain itu, pajak progresif juga berfungsi sebagai alat untuk menyatukan orang-orang di masyarakat. Ini bukan cuma tentang membayar pajak, tapi lebih kepada tujuan kita semua ikut bertanggung jawab sosial. Kita terlibat dalam pembangunan masyarakat, dengan harapan bisa menciptakan kesejahteraan bersama.
Pajak progresif dapat ditemui pada beberapa jenis pajak di Indonesia, mulai dari pajak penghasilan, pajak kendaraan bermotor dan lainnya. Berikut gambaran bagaimana pajak progresif berlaku pada pajak penghasilan.
- I      0 -- 60 Juta    5 %
- II      60 Juta -- 250 Juta    15 %
- III     250 Juta -- 500 Juta   25 %
- IV     500 Juta -- 5 Milliar    30 %
- V      Lebih dari 5 Milliar    35 %
Terlihat jelas pada daftar tersebut bagaimana setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan yang lebih besar akan dikenai persentase pajak yang lebih besar pula. Berikut gambaran lain pajak progresif pada tarif pajak kendaraan bermotor di Jawa Timur
- Kepemilikan kendaraan bermotor pertama = 1,5%
- Kepemilikan kendaraan bermotor kedua = 2%
- Kepemilikan kendaraan bermotor ketiga = 2,5%
- Kepemilikan kendaraan bermotor keempat = 3%
- Kepemilikan kendaraan bermotor kelima = 3,5%
Dari kedua contoh tersebut sudah terlihat sangat jelas bagaimana gambaran pajak progresif berlaku. Pertanyaan selanjutnya yang muncul apakah tarif progresif ini baik untuk suatu negara?
Di negara-negara Skandinavia, seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia, sistem pajak progresif telah diterapkan selama bertahun-tahun. Sistem pajak progresif di negara-negara Skandinavia telah berhasil mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sistem pajak progresif di negara-negara Skandinavia mengambil proporsi pendapatan yang sangat besar dari wajib pajak yang memiliki penghasilan tinggi bahkan mencapai lebih dari 50%.Â
Pajak progresif di negara-negara Skandinavia digunakan untuk membiayai berbagai program sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. Program-program sosial ini dapat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu.
Misalnya di Swedia, Â pendidikan dan layanan kesehatan adalah gratis bagi semua warga negara, terlepas dari pendapatan mereka. Selain itu, negara juga menyediakan jaminan sosial yang komprehensif, seperti jaminan hari tua, jaminan pengangguran, dan jaminan kesehatan. Apa efeknya pada masyarakat?Â