Sinopsis… 5 orang sahabat yang sudah lama sekali selalu bersama-sama dan sampai pada titik jenuh dimana mereka memutuskan untuk berpisah dan keluar dari zona nyaman persahabatan mereka untuk mengejar mimpi mimpi mereka yang belum selesai, dan memutuskan untuk tidak bertemu dan berkomunikasi selama 3 bulan. Saatnya tiba, Genta (Fedi Nuril) membuat perayaan pertemuan mereka kembali melalui perjuangan untuk mendaki Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. Pemain… Herjunot Ali sebagai Zafran atau juple, Raline Shah sebagai Riani, Fedi Nuril sebagai Genta, Denny Sumargo sebagai Arial, Igor ‘Saykoji’ sebagai Ian, dan Pevita Pearce sebagai Dinda (adik arial) Resiko film adaptasi dari novel yaitu dibanding-bandingkan. Meski menonton dan membaca memiliki sensasi yang berbeda, tapi film adaptasi pasti dibandingkan. Novelnya best seller, jadi secara cerita sudah tidak diragukan. Pemainnya juga bukan pendatang baru, ya ada yang memang baru jadi aktor layar lebar, tapi semua orang sudah kenal. Semua pemain sudah punya penggemar yang tentunya bakal nonton film ini meski ngga tahu ceritanya tentang apa. Sutradaranya juga orang sudah kenal, setidaknya pernah denger namanya. Lokasinya luar biasa, Semeru hingga Mahameru. Jadi film ini punya semua elemen yang bikin ini film sudah bisa dipastikan laris manis. Film ini akan jadi lebih keren kalauuuuu….. 1. Gambar-gambar cantik ala video clip lebih membangun cerita 2. Pakaian yang dikenakan saat naik gunung lebih sesuai. Ngga pake jeans, rambut aktrisnya ngga digerai. Wardrobe yang lebih sesuai ngga akan bikin mereka jadi jelek atau ngga menarik ko. Lagian semeru serta mahameru-nya juga udah ngalahin kegantengan dan kecantikan pemainnya. 3. Persahabatan mereka digali lebih dalam di awal cerita, dari adegan-adegan yang ‘sahabat banget’. 4. Kecintaan pada negeri sendiri sudah dibangun sejak awal film 5. Pengetahuan tentang bagaimana harus disiplin saat mendaki gunung lebih diperlihatkan. Jadi yang biasa naek gunung akan bilang “bener tuh” dan merasa kedekatan, sedangkan yang belum pernah bisa dapet pengetahuan lebih soal pendakian. Menurut saya akan lebih menarik jika ditambahkan pengetahuan, jadi bukan hanya cinta dan persahabatan. Kenapa film ini perlu ditonton…. 1. Semeru beseta mahameru dan segala alamnya 2. Junot yang berperan sebagai zafran dan Igor Saykoji sebagai Ian yang menghidupkan suasana, bikin ketawa 3. Film Indonesia yang ngga hantu-hantuan bercampur seksi-seksian dan sudah menembus 1 juta penonton dalam 10 hari penayangan 4. Art Directionnya cukup menari, seperti taman mereka biasa kumpul di rumah Arial, kantor Riani yang dominan kaca, dan kamar Zafran yang dindingnya seperti papan tulis (seperti setting kamar Tom 500 days of summer)
Pengaruhnya buat yang nonton…. Jadi banyak nih yang penasaran mau ke Semeru, yang udah pernah mau ke sana lagi. Asal jangan asal ke sana tanpa pengetahuan dan persiapan yang benar ya. Kalau boleh memandingkan… Sebelum nonton film ini, saya nonton Life of Pi. Iya memang tidak bisa dibandingkan, tapi ya kenapa tidak belajar dari film yang memang luar biasa. Bukan soal betapa Life of Pi menggunakan teknologi canggih luar biasa, tapi bagaimana Life of Pi bisa menceritakan petualangan yang di dalamnya juga ada cinta dan persahabatan. Bagaimana Pi bertahan hidup di tengah lautan, bisa juga kan diperlihatkan bagaimana para sahabat di 5 cm bertahan hidup di pegunungan. Ketegangan menyaksikan apa yang akan terjadi dengan Pi di tengah lautan itu sudah ngarep bisa saya rasakan saat sahabat 5 cm akan menyentuh mahameru. Saat saya membaca, saya merasakan ketegangan saat mereka sudah mulai mendekati mahameru. Pertanyaan yang masih ada dipikiran… 1. Kenapa sih mereka pake jeans? Saya juga bukan pendaki gunung atau pengarung alam, tapi biasanya kalau mau ikut-ikutan menjelajah alam pasti di kasih tahu sama teman yang sudah biasa apa saja yang perlu di bawa dan harus pakai apa. 2. Diposter filmnya, mereka pake tali segala, tapi di filmnya ngga ada tuh mereka pake tali begitu. Jadi sebenernya ke semeru itu perlu tali-tali begitu atau ngga ya? Maklum bukan penjelajah, jadi bingung. Dialog pamungkas dari film ini… Dan setiap kali impian dan cita-cita muncul, letakkan di depan kening kita, Jangan menempel, biarkan menggantung 5 cm di depan kening, Supaya tidak terlepas dari mata kita. Dan yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap mimpi dan keyakinannya adalah Ia hanya tinggal mempercayainya. 5 cm perlu dan sangat layak dinikmati di layar lebar, cukup menghibur. Semoga saja film Indonesia bisa lebih baik lagi. It’s Good Indonesia Movie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H