Cara terbaik menghadapi film ini adalah just take it easy like fall in love, Open your heart, let it happen Tidak perlu dipusingkan mana yang lebih bagus, novelnya atau filmnya Kalau kamu pembaca ya akan lebih suka baca Kalau kamu penonton ya akan lebih suka nonton Novel dan Film dua media yang berbeda, punya seni yang berbeda dalam menyampaikan cerita Meski penulis skenario sama dengan penulis novelnya yaitu Dee, ya rasanya tetap ada yang berbeda Filmnya memang lambat, tapi memang harus begitu Menurut saya, dalam novelnya pun bagian-bagian yang ada dalam film itu memang lambat Bahkan lebih lambat dan mengalun saat di novel Biarlah begitu, biar haru saat nanti perahu berlabuh di bagian ke 2 dari film ini Di bagi 2 karena hasil akhir 4 jam sekian dan bisa jadi rugi kalau dipaksakan 4 jam. Ya tidak apa, daripada harus menonton drama 4 jam, rasanya penonton Indonesia belum siap menonton drama 4 jam, termasuk saya. Dipotong dibagian yang pas, karena kisah selanjutnya seperti tahap lain dari kehidupan masing-masing tokohnya. Tahap yang lebih banyak konflik, tahap penyelesaian, akhir labuhan dari si perahu kertas. Film ini mengingatkan kembali rasanya jatuh cinta, kebimbangan, rasa penasaran, ketidakberanian Bukan melulu soal cinta, tapi juga tentang passion, impian, dan orang lain yang melengkapi ; mendukung ; meyakinkan semuanya bisa jadi nyata. It's about dreams and the fun of being clueless about love. Dialog-dialog romantis yang menghiasi film ini "kamu sudah pernah ada di hidupku saja sudah cukup, kalau gak mau kembali lagi juga gak apa-apa" -Luhde “Neptunus, semoga ada petunjuk jalan, cahaya, remah roti, atau apa pun yang menjadi petunjuk jalan untuk aku keluar dari sini,” kata Kugy. Bicara sotoy soal setting, Setting yang paling saya suka adalah sekolah alit. Menggunakan barang-barang bekas, tapi tetap artistik Adegan Keenan dan Kugy bicara kekecewaannya pada Keenan yang sudah tidak percaya lagi pada mimpi. Aaah pas rasanya. Setting pantai Kugy dan Remi terlalu banyak warna hitam, Remi pun pakai kaos berwarna gelap. Rasanya akan lebih sweet klo banyak warna jingga kecil dari lampu-lampu kecil. Apalagi hubungan Remi dan Kugy ini hidup banget.
Seperti kalimat penutup dari Kugy dalam filmnya :
"Hai Nus, manusia satu itu muncul lagi. Apa kabar ya dia? Tunggu perahu kertasku ya.. cerita ini belum usai.." Tulisan ini pun akan berlanjut ketika perahu kertas berlayar kembali untuk kali ke duanya nanti. Sumber Gambar dan kutipan dialog : dari berbagai sumber melalui Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H