Mohon tunggu...
Julia Maria Van Tiel
Julia Maria Van Tiel Mohon Tunggu... -

Penulis buku Anakku Terlambat Bicara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

God Spot Ary Ginanjar dan New Age Movement

24 November 2010   09:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 3162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah situs dari Suarajagat Membasmi Ajaran Sesat, bagi saya benar-benar menarik. Karena disana ditayangkan beberapa artikel yang membahas-bahas ESQ ajaran dari Ary Ginanjar.

Apa yang membuat saya tertarik? Adalah baru sekali ini saya menemukan ada kelompok ulama Islam yang membahas ajaran ESQ dari sudut pandang selain Agama Islam tetapi juga mengidentifikasi bahwa ajaran Ary Ginanjar adalah ajaran New Age Movement.

Salah satu yang dibahas adalah tentang God Spot, yang akhir-akhir ini memang diusung-usung oleh Ary Ginanjar. Dapat dilihat dalam video ini.

Dan model yang dikembangkan oleh Ary Ginanjar sebagaimana pada gambar di bawah ini.

1290589788366354606
1290589788366354606

Ary Ginanjar yang selalu mengusung Agama Islam tetapi juga mengusung konsep God Spot yang mana konsep itu adalah konsep dari New Age Movement.Dua konsep atau teologi yang bertolak belakang diajarkan dalam sebuah program training motivasi. Menurut Ary Ginanjar ia tidak salah.

Bagi saya tidak aneh, hal ini bisa saja terjadi. Bisa terjadi? Bisa, jika dilihat dengan kacamata antropologi. Artinya disini ada fenomena sinkretik, yaitu ajaran Agama Islam beradaptasi dengan ajaran lain, dalam hal ini New Age Movement. Atau sebaliknya, ajaran New Age Movement menggunakan basis agama Islam, maka terjadilan sinkretisme itu.

Mengapa menurut Ary Ginanjar tidak salah?  Bisa saja, karena apa yang diajarnya menurutnya benar, karena ia nampaknya berposisi sebagaisinkretik (yang menurutnya moderen dan liberal). Sedangkan menurut agama Islam jelas salah, syirik, bid’ah, dan sesat, karena mengusung dualisme teologi. Konsep God Spot memang akan bertentangan dengan teologi Islam, yaitu Tauchid yang mempercayai bahwa Allah maha kuasa, berada di luar manusia. Sedang New Age Movement justru mempercayai bahwa yang paling benar adalah spirit dalam Mind atau biasa disebut oleh Ary Ginanjar adalah suara hati, yang tempatnya berada di dalam otak. The God Spot. Dengan kata lain teologi New Age Movement mempercayai bahwa Tuhan sebagai impersonal berada di dalam diri manusia. Sementara teologi Islam mempercayai bahwa Tuhan yang personal, berada di atas sana, dan di luar manusia. Maka dalam ajaran ESQ, ada dua teologi yang bertentangan berada dalam satu ajaran.

New Age Movement mengajarkan bahwa harus ada keseimbangan antara body, mind and soul, sedang Ary Ginanjar mengajarkan harus ada keseimbangan antara IQ, EQ, SQ menjadi ESQ. Apakah kemudian body, mind, and soul direinterpretasi sebagai IQ, EQ, SQ? Saya tak tahu, karena saya belum bertemu dengan penjelasan yang ke arah sana. Yang jelas jika ditilik secara ilmiah, jelas salah, karena letak IQ bukan di otak kiri, tetapi di seluruh bagian otak.

Apakah itu God Spot?

God Spot adalah pemahaman yang dilansir oleh Dr Vilayanur Ramachandranseorang neurolog asal Indiayang bekerja diUniversityof California at San Diego. Di Tahun 1997, ia mendapatkan pasien epilepsi yang mengalami serangan jika terkena trigger suatu kata dalam kegiatan spiritualnya. Pada saat serangan itu ia dilakukan penciteraan otak, didapatkan adanya aktivitas otak yang besar di bagian lobus temporalis (yaitu bagian samping dekat telinga, dan para penyandang epilepsi memang akan mengalami gangguan aktivitas di bagian ini berupa aktivitas otak yang meningkat yang menyebabkan si penyandang kejang-kejang). Kemudian Ramachandran berasumsi, bahwa lobus temporalis adalah titik aktif apabila seseorang melakukan kegiatan religius. Titik ini kemudian disebutnya sebagai God Spot.

12905905751377177861
12905905751377177861
Penjelasan Ramachandran kemudian membuahkan debat dimana-mana. Sebab penjelasan yang masih mentah secara ilmiah ini sudah ditanggapi secara benar oleh para new ager demi melegitimasi pendapatnya bahwa Tuhan memang berada di dalam diri manusia. Lihat buku yang ditulis oleh Mathew Alper: The God Part Of The Brain, walaupun dalam cover buku itu dikatakan sebagai scientific interpretation of human spirituality and God, tetapi isi buku itu jelas bukan kebenaran ilmiah, tetapi psedoilmiah. Karena hingga saat ini tidak pernah ada pernyataan ilmiah bahwa di otak manusia ada God Spot. Dapat dilihat dalam publikasi ini.

Atau dapat juga dilihat disini

Debat God Spot bukan saja dengan kalangan ilmuwan neurologi tetapi juga kelompok gereja yang pada dasarnya menentang teologi New Age Movement. Debat yang paling prinsip adalah meletakkan Tuhan tadi, yang bagi teologi Kristen, Tuhan adalah personal berada di luar diri manusia.Publikasinya dapat dilihat disini.

Bila kita berselancar dan membaca komentar pernyataan Mufti Malaysia bahwa ajaran ESQ adalah haram, maka sangat banyak sekali tudingan terhadap ulama Malaysia bahwa ulama malaysia itu salah. Umumnya pernyataan itu keluar dari para alumnus ESQ. Bahkan ada pernyataan dari PB NU, bahwa NU tak terpengaruh oleh pernyataan Mufti Malaysia tersebut.

Bagaimana dengan anda alumni ESQ sebagai umat Islam dalam menanggapi hal di atas, terutama tentang The God Spot yang diusung oleh Ary Ginanjar dan dinyatakan sebagai ajaran New Age Movement seperti yang tertayang dalam suarajagat ?

http://brainwaves.corante.com/archives/2006/09/12/god_net_not_god_spot_says_latest_neurotheological_experiment.php

http://www.bbc.co.uk/science/horizon/2003/godonbrainqa.shtml

http://news.softpedia.com/news/No-039-God-Spot-039-in-the-Brain-of-Christian-Believers-34290.shtml

http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/5296728.stm

http://bataviase.co.id/node/309904

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun