Semarang (29/07/2022) -- Pada angka 78% penyebab kebakaran adalah karena kecelakaan listrik, baik karena peralatan rumah tangga, penggunaan kabel listrik yang tidak memiliki SNI, maupun terjadinya percikan api dari benda-benda listrik yang sudah rusak. Besarnya persentase tersebut dikarenakan pengetahuan mengenai kecelakaan kelistrikan belum sepenuhnya tersebar luas.Â
Ibu Rumah Tangga biasanya mengurus pekerjaan rumah seperti mencuci dan menyapu, sementara pekerjaan yang berhubungan dengan listrik biasannya dikelola oleh para suami. Berdasarkan pernyataan tersebut, pengetahuan mengenai kelistrikan perlu disosialisasikan terhadap warga, agar Ketika terjadi suatu kecelakaan listrik, mereka dapat meminimalisir kerugiannya.
Sosialisasi Bahaya Listrik tersebut dilaksanakan di hari Jum'at, 29 Juli 2022. Kegiatan tersebut dilakukan di acara pertemuan Dasawisma RT 02/ RW 01 Kelurahan Sawah Besar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatakan kesadaran tentang bahaya kelistrikan rumah tangga.Â
Sosialisasi yang dilakukan menjelaskan tentang penyebab kecelakaan kelistrikan, bahaya yang ditimbulkan dari kecelakaan listrik, serta pencegahan kecelakaan kelistrikan juga. Kegiatan tersebut juga terdapat sesi tanya jawab yang bertujuan untuk semakin memperjelas informasi yang dibagikan.Â
Pada akhir acar terdapat doorprize atas pertanyaan yang bisa dijawab sebagai bentuk memastikan materi yang disampaikan dapat tersampaikan kepada audiens.Â
Para audiens juga diberikan leaflet untuk memperdalam ilmu yang diberikan. Pada sosialisasi tersebut juga terdapat poster yang ditempelkan sebagai sarana literasi warga-warga sekitar.Â
Sosialisasi ini diikuti dengan antusias oleh beberapa warga dari RT 02/ RW 01 Kelurahan Sawah Besar. Selain mahasiswa yang memberikan materi, mahasiswa juga diberikan feedback ataupun evaluasi terkait sosialisasi tersebut, sehingga bisa dijadikan bahan perbaikan untuk kedepannya.Â
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kecelakaan listrik di rumah tangga dapat diminimalisir. Kegiatan ini juga memberikan ilmu yang banyak terhadap warga tentang kelistrikan, sehingga ketika terdapat kegagalan fungsi alat listrik, mereka paham bagaimana cara untuk bertindak.Â
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat khususnnya Kelompok Tani Ciliwung Idjo  mampu mengaplikasikannya dengan baik sehingga mampu meningkatkan kualitas tanah yang ada dan meningkatkan hasil produksi yang didapatkan.Â
Selain itu juga Kelompok Tani Ciliwung Idjo mampu menyebarluaskan dan mengajak petani lain yang ada di kelurahan Mlatiharjo untuk menggunakan metode ini untuk membenah kondisi tanah sehingga semua petani mendapatkan hasil prooduksi yang optimal setiap tahunnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H