Raden Wijaya memainkan peran utama dalam kekalahan Mongol pada tahun 1293 melalui manuver strategis aliansi dan pengkhianatan. Awalnya, ia membentuk aliansi dengan bangsa Mongol setibanya mereka di Jawa, bergabung untuk melawan musuh bersama, Jayakatwang. Raden Wijaya memberi bangsa Mongol informasi penting tentang geografi negara, terutama wilayah Kalang (juga dikenal sebagai Gelang-gelang atau Kediri). Dengan informasi ini, bangsa Mongol mencapai ibukota Raja Jayakatwang dan menghancurkan pasukannya di depan istananya. Aliansi ini adalah awal dari peristiwa yang akan datang.
Namun, Raden Wijaya tidak berniat menjadi bawahan bangsa Mongol. Dia dengan terampil merencanakan serangan mendadak ke kamp tentara Mongol dan berhasil mengusir mereka keluar dari Jawa. Bangsa Mongol, demoralisasi oleh serangan tak terduga, mundur ke kapal mereka dan berlayar kembali ke Cina. Pengkhianatan Raden Wijaya ini menandai titik balik konflik dan menunjukkan kelicikan dan tekadnya.
Berita kekalahan mereka dan pengkhianatan Raden Wijaya mencapai Kubilai Khan, pemimpin bangsa Mongol. Khan sangat marah ketika mendengar pengkhianatan itu, dan kemarahannya diarahkan tidak hanya pada Raden Wijaya, tetapi juga pada para jenderal Mongol yang gagal mengamankan kemenangan. Pengkhianatan ini dan peristiwa-peristiwa berikutnya memiliki konsekuensi yang luas, yang mengarah pada pembentukan Kerajaan Majapahit, yang berlangsung selama lebih dari dua abad.
Sumber berita berasal dari: Â seasia.co Good News From Southeast AsiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H