3. Bila bersama Al-Quran, jangan takut gagal hidup
Penghafal Al-Quran adalah keluarga Allah, lantas kenapa kita khawatir gagal dalam hidup? Kita pasti sering mendengar hadist tentang Ahlullah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
"Ahlul Qur`an adalah keluarga Allah dan orang khusus-Nya." (Ibnu Majah).Â
Nah, ketika kita memilih untuk menjadi penghafal Al-Quran maka kita pun dipaksa untuk bisa mencerminkan Al-Quran dalam kehidupan kita. Ketika Al-Quran sudah menjadi bagian dari setiap langkah hidup kita, maka kita pun termasuk ke dalam keluarga Allah, dalam artian Allah mengenal kita, dekat dengan kita, dan apa yang kita cita-citakan bisa tercapai karena kita berada dalam lingkaran keluarga Allah, maka bagi penghafal Al-Quran tak perlu khawatir akan masa depan, selama dia mengambil sebab-sebab kesuksesan seperti belajar dengan serius dan dia pun menjadi penghafal Al-Quran sejati, insya Allah masa depannya tidak akan gelap, bahkan masa depannya akan terang benderang.
4. Tunjukkan bahwa kamu adalah penghafal Al-Quran
"Aku penghafal Al-Quran, aku harus berbeda dari yang lain." Munculkan rasa bahwa kita sebagai penghafal Al-Quran berbeda dengan orang pada umumnya. Penghafal Al-Quran punya wibawa, punya kedudukan yang tinggi di mata Allah dan manusia. Seringkali kita merasa bahwa, "kok saya gak dihargai, kok saya biasa saja di mata teman-teman saya padahal saya punya hafalan Al-Quran," sebabnya karena kita yang tidak memantaskan diri sebagai penghafal Al-Quran, kita melakukan hal yang sama dengan kebanyakan orang. Ketika yang lain berbicara kasar, kita juga ikut berbicara kasar, ketika yang lain nongkrong tidak jelas, kita ikut, diberikan circle yang shaleh kita malah cari yang salah, jadi kita telah Allah tinggikan derajatnya tapi kita juga yang menjatuhkan derajat kita, lantas kesalahannya ada pada kita saat kita tidak jadi terpandang di hadapan manusia. Atau kita punya salah niat yang memang niatnya untuk mencari martabat sehingga Allah pun tak meridhai dan akhirnya tak ditinggikan derajatnya. Penghafal Al-Quran harus berbeda dari cara dia berbicara, akhlaknya, dan cirlce pergaulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H