Marhaban ya ramadhan, sungguh suatu kebahagiaan bagi umat muslim karena dapat kembali berjumpa dengan bulan suci ramadhan. Sungguh suasana yang sangat khas, dari segi religius dimana kita berlomba-lomba mendekatkan diri kepadaNya, segi psikolog dimana kita mesti menahan segala hawa nafsu, hingga segi kuliner dimana ngabuburit berburu santapan berbuka menjadi acara yang amat dinanti. Seakan turut meramaikan hiruk pikuk di bulan Ramadhan, langit berbintang pun akan mempersembahkan pesonanya. Hemm, kiranya apa peristiwa astronomis yang akan terjadi? Dialah hujan meteor perseids, peristiwa astronomis periodik dimana peristiwa ini akan terjadi jika Bumi melintasi “puing-puing” komet Swift-Tuttle. Saat itu, meteoroid atau “puing-puing” komet akan tertarik gravitasi Bumi, kemudian bertumbukan dengan atmosfer Bumi hingga meteoroid itu akan berpijar menampilkan apa yang disebut meteor. Hujan meteor perseids dapat diamati sejak tanggal 23 Juli sampai 22 Agustus, namun baru akan mencapai puncaknya pada tanggal 12 s/d 13 Agustus nanti. Pada saat puncaknya diperkirakan akan terlihat sekitar 90 meteor tiap jamnya. Radian atau pusat hujan meteor perseids sendiri berada di rasi perseus, dengan begitu meteor yang berjatuhan “Seakan-akan” berasal dari rasi tersebut. Untuk melakukan pengamatan, berikut sedikit tipsnya: Persiapan:
- Tentukan tempat pengamatan. Dimana saja, idealnya dengan medan pandang luas dan langit gelap.
- Tentukan waktu pengamatan. Waktu terbaik adalah setelah tengah malam hingga fajar tiba. Namun mengingat fase bulan menjelang purnama yang kemungkinan akan mengurangi gelapnya langit, ada baiknya pengamatan dilakukan pada tanggal 12 dan 13 Agustus 2011 setelah bulan terbenam, yaitu menjelang subuh (sekitar pukul 4.00 waktu setempat) hingga fajar tiba.
- Siapkan perlengkapan seperti jaket, peta bintang, kamera dan lainnya jika dirasa perlu.
- Tidak diperlukan teleskop atau binokuler.
Pengamatan:
- Pastikan langit cerah.
- Bawa perlengkapan yang sudah disiapkan.
- Mulailah (bersabar) menengadah ke langit di tempat yang sudah direncanakan. Perlu diketahui bahwa meteor jatuh satu per satu sehingga perlu kesabaran untuk mengamatinya.
- Pandangi tiap-tiap sudut langit perlahan. Meski radiannya adalah rasi perseus di langit sebelah timur laut, bukan berarti pengamatan hanya terfokus kesana. Meteor bisa jatuh di langit disebelah mana saja.
Nah, bagaimana? Menarik bukan? Selamat sahur sembari berburu meteor perseids. Di publikasikan juga di www.kalenderastronomi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H