Mohon tunggu...
Gi Fairuz
Gi Fairuz Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa jika bukan kamu yang mensiapakan aku ..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Konstelasi Kehidupan

11 Juli 2011   07:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surya perlahan terlelap

Kedalam horison menyelinap

Silau tak lagi mengacau

Sepasang mata yang galau

Belai bayu telah luruh

Iba pada tulang rapuh

Suara telah lupa

Siapa sosok telinga

Zenith hanya terdiam

Nadir kian melegam

Dunia penuh dusta

Perlahan Karam tak bersisa

Tiap-tiap nama

Mulai mengenakan topengnya

Tak pernah searah

Antara hati dan langkah

Seakan telah sejati

Berdiri tanpa nurani

Hidup begitu fana

Seperti tak mengenal makna

Namun sungguh Tuhan

Benar Maha Rahman

DiciptakanNya keajaiban

Di sisi awan-awan

Perlahan hadir dan menemani

Kilau-kilau kecil gagah berani

Laksana lentera perkasa

Menguatkan setiap asa

Menjadi warna-warni

Awan nebula di sanubari

Saling menyapa

Antar hati yang masih hampa

Seiring detik melangkah

Konstelasi tersusun indah

Tergambar Lukisan-lukisan sayup

Menguatkan hati yang gugup

Mengenalkan ketulusan

Melupakan kedustaan

Menghapuskan air mata

Memunculkan senyum bahagia

Mengajarkan apa itu cinta

Kepada hati yang buta

Menjadi klimaks cerita

Di bola langit gulita

Konstelasi itu akan terpatri

Jauh di lubuk hati

Tak kan pernah terhapus masa

Hingga ruh di raga menuju surga

Tertanda aku

Untuk setiap orang yang mengindahkan hidupku :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun