Mohon tunggu...
Tena Gievana
Tena Gievana Mohon Tunggu... Penerjemah - Ada namun tak terlihat

Ada namun tak terlihat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sampai kita bersua lagi

30 Desember 2016   10:03 Diperbarui: 30 Desember 2016   17:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat pertama aku berjumpa denganmu

Aku melihatmu berdiri di tengah keramaian

Aku terdiam saat menatap tampak samping wajahmu diantara lalu lalang

Aku merasakan sesuatu yang ku tak tau apa

Lalu kumelangkah melewati dirimu tanpa bisa berkata-kata

 

Waktu bergulir, pelan seakan tak berujung

Kembali aku bertemu denganmu berdiri di depan mataku

Akhirnya dapat kulihat dirimu secara utuh

Tak dianya tak disangka kau duduk di depanku

 

Tapi semesta tak mengizinkan untuk aku mengetahui namamu

Tapi dia bersedia memperdengarkan aku suaramu

Saat aku terburu-buru tak sengaja tanpa disadari memotong antrianmu

Dan kau disitu berdiri tersenyum mempersilahkan aku untuk lebih dahulu

 

Aku pergi, dengan perasaan yang tak pasti

Aku menoleh ke belakang mencari sosokmu

Memperlambat langkahku tuk dapat sekali lagi menatapmu

Kau tak ada lagi

 

Waktu berlalu, lagi dan lagi

Aku bisa berkata kau terkadang hadir kembali dalam pikiran ini

Disatu hati ku berharap dapat bersua kembali

Tapi kutakut semua berakhir pedih 

 

Dan

Bumi berputar, mempertemukan aku dengan kau

Jantungku sejenak berhenti

Tolong, teriakku

 

Aku tersenyum kepadamu

Dan kuucapkan sepatah kata

Aku rasa kau ingat padaku tapi cukuplah sudah

Disini, di pertemuan tak terduga yang ketiga kali

Aku mengetahui namamu

 

Tak bisa kupungkiri bahwa aku terus menatapmu

Kuharap kau tidak merasa terganggu, maafkan aku

Oh lagi, lagi, lagi kuharus pergi

Kusapu pandanganku pada setiap wajah yang ada mencari dirimu

Yang mungkin tak akan dapat kulihat lagi

Tidak ada, aku tak dapat menemukanmu

 

Aku pergi melangkahkan kakiku ditengah semburan angin malam

Tersenyum, menatap orang berlalu-lalang

Menguatkan hati, bersenandung dibawah gelap langit

 

Terakhir, benar-benar terakhir

Akulah yang tiba-tiba harus pergi yang berarti kutakkan bertemu kau lagi

Semesta ternyata hanya memberikanku kesempatan sampai namamu saja

Dan aku berterimakasih

 

Hey kamu, kuharap kau berbahagia selalu

Senang berjumpa denganmu :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun