Mohon tunggu...
Giestya Cindy
Giestya Cindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi S1 Farmasi Universitas dr. Soebandi Jember

Collage student at dr. Soebandi University Jember

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aromaterapi Peppermint Terhadap Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Anak Dengan Bronkopneumonia

27 November 2024   08:30 Diperbarui: 27 November 2024   09:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan aromaterapi peppermint pada responden anak dengan bronkopneumonia mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan deviasi berat (20%), deviasi cukup berat (20%) dan deviasi sedang (60%), sedangkan sesudah diberikan aromaterapi peppermint responden anak dengan bronkopneumonia mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan deviasi cukup berat (20%), deviasi sedang (20%) dan deviasi ringan (60%).

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi peppermint meningkatkan bersihan jalan napas pada anak dengan bronkopneumonia. Sebelum terapi, rata-rata nilai bersihan jalan napas adalah 2,40 (kategori deviasi berat hingga sedang), dengan frekuensi napas rata-rata 47 kali/menit, akumulasi sputum positif (+), dan ronchi positif (+). Setelah terapi, rata-rata nilai bersihan jalan napas meningkat menjadi 3,40 (kategori deviasi cukup berat hingga ringan), frekuensi napas menurun menjadi 43 kali/menit, dan akumulasi sputum menjadi negatif (-), meskipun ronchi tidak berubah. Uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan perbedaan signifikan sebelum dan sesudah terapi, dengan p-value 0,002 (<0,05), yang membuktikan efektivitas aromaterapi peppermint dalam membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas.

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa aromaterapi peppermint efektif dalam meningkatkan bersihan jalan napas pada anak dengan bronkopneumonia. Kandungan menthol dalam peppermint memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang membantu melonggarkan saluran napas, mengurangi akumulasi sputum, dan menurunkan frekuensi napas yang tinggi. Selain itu, inhalasi aromaterapi merangsang sistem limbik, yang berperan dalam mengatur fungsi pernapasan, keseimbangan hormon, dan emosi, sehingga mendukung proses perbaikan kondisi pernapasan pasien.

Hasil penelitian tersebut konsisten dengan studi sebelumnya yang menunjukkan manfaat penggunaan aromaterapi peppermint dalam mengatasi gangguan pernapasan, seperti pada pasien tuberkulosis paru. Pemberian aromaterapi selama 5-10 menit dalam beberapa hari menghasilkan peningkatan signifikan pada kategori bersihan jalan napas, meskipun tidak ada perubahan pada ronchi. Hal ini menunjukkan bahwa aromaterapi peppermint dapat menjadi tambahan terapi yang bermanfaat, meski efeknya dapat dipengaruhi oleh durasi dan metode aplikasi terapi.

Sebagai terapi non-farmakologi, aromaterapi peppermint menawarkan solusi sederhana, murah, dan aman untuk mendukung manajemen gangguan pernapasan, terutama pada anak dengan bronkopneumonia. Selain itu, terapi ini dapat digunakan sebagai pelengkap pengobatan konvensional, seperti oksigenasi dan inhalasi medis, untuk mempercepat pemulihan. Penelitian ini memberikan dasar untuk penggunaan lebih luas dari aromaterapi peppermint dalam perawatan anak, meskipun penelitian lanjutan diperlukan untuk mengatasi keterbatasan dan mengevaluasi efektivitasnya pada populasi yang lebih besar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa aromaterapi peppermint dapat dijadikan terapi non farmakologi untuk mengatasi masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien anak dengan bronkopneumonia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun