Tetangga sebelah memang sedang mudik. Meski ada lampu yang dinyalakan, terasnya agak gelap kalau malam sehingga nomor rumahnya tak jelas kelihatan.
"Itu saya ambilkan saja ya, Pak?" kata sprinter.
"Weeh, nggak usah. Biar nanti saya saja. Pokoknya paket sudah ketahuan tempatnya. Terima kasih ya, Mas," jawab saya. Pagarnya terkunci, meski bisa diambil pakai galah, tetap harus izin dulu sama tuan rumah.
"Iya, maaf ya, Pak. Yang di rumah ini sering order online via J&T. Saya kalau ke sini dari dulu ngirim ke sini. Jadi kemarin saya kira paket untuk sini juga. Maaf ya, Pak. Permisi." Sprinter berkata dan berlalu. Kembali ke posko tentunya.
Saya pun konfirmasi via ponsel pada tetangga, minta izin ambil paket saya di terasnya. Setelah izin saya peroleh, dengan berbekal galah pemasang lampu, paket saya ambil dan bawa pulang.
Hmm..jadi kuncinya itu, saya belum pernah order online via J&T jadi kurang dikenal oleh sprinternya. Tapi mestinya nggak gitu juga. Sprinter juga harus teliti. Untuk kompleks rumah dengan penomoran ganjil genap yang berbeda sisi, persis di seberang rumah nomor 25 belum tentu 26, bisa jadi 24. Tapi sprinter manusia juga, bukan robot atau sejenisnya yang selalu sistematis dalam bekerja. Manusia sering menggunakan intuisi yang sering tidak akurat, sementara robot memiliki akurasi yang tinggi.
Apakah itu berarti J&T harus segera mengganti sprinter manusia dengan robot? Bukan begitu. Untuk saat ini, pengirim paket berupa robot masih "menakutkan". Apalagi robot berbentuk manusia dan mengirim paket malam-malam. Satpam komplek bisa lari ketakutan. Tapi jalan ke arah itu sudah ada. Jalan menuju sistem robot dalam perusahaan kurir sudah ada di era industri 4.0 sekarang ini.
Industri 4.0 merupakan kecenderungan menuju otomasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur dan pengolahan yang melibatkan sistem siber fisik (Cyber-Physical System, CPS), Internet untuk segala (Internet of Things = IoT atau Internet of Everything = IoE), komputasi awan (cloud computing), komputasi kognitif (cognitive computing), dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence = AI).
Industri 4.0 mengisyaratkan kebutuhan akan mesin-mesin yang otomatis dan terintegrasi. Kecepatan dan akurasi menjadi ukuran efisiensi. Meski didefinisikan untuk industri manufaktur, industri jasa yang berhubungan dengan logistik dan distribusi seperti kurir atau ekspedisi terkena imbasnya. Jika tidak beradaptasi dan berinovasi, tentu akan berguguran ditelan kemajuan zaman. Hal inilah yang disadari pihak J&T.
Perusahaan jasa pengiriman J&T Express yang belum lama berdiri, tapi sudah kokoh menjadi salah satu kurir dengan jangkauan luas ke seluruh pelosok negeri tentu karena mau berinovasi.
Tagline utama "Express your Online Bussiness" yang dipilih bukan berarti order pengiriman paket lain tidak diperhatikan. Order pengiriman paket lain sudah terjangkau layanan, sedangkan bisnis online memang sedang pesat berkembang sehingga  menuntut perhatian lebih.