Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kiswinar Tak Mirip Mario Teguh

23 Oktober 2016   07:51 Diperbarui: 23 Oktober 2016   08:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tes DNA

Untuk saat ini, tes DNA memang merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh bukti valid, apakah Kiswinar benar-benar anak dari Mario Teguh atau bukan. Karena dalam hal ini pengakuan lisan maupun tertulis dari pihak manapun sudah tidak bisa dijadikan pedoman kebenaran.

Iya, tes DNA itu akan membuktikan apakah benar Mario Teguh hanya memiliki 2 anak atau 3 anak. Hasil tes DNA yang mengungkap apakah Kiswinar anak Mario Teguh atau bukan ini akan mengungkap pula pihak mana yang sengaja berbohong: pihak Mario Teguh atau pihak Aryani Soenarto.

Sad Ending

Kasus Mario versus Kiswinar ini sepertinya merupakan masalah keluarga, maka apapun hasilnya tentu sad ending belaka. Jika Kiswinar terbukti anak Mario Teguh, lalu Mario Teguh mengakui/menyesali ketidaktahuannya, akankah selesai persoalan? Belum. Mengingat masalah semacam ini cenderung menyontek kasus-kasus di luar negeri, biasanya ada masalah perdata rumit yang menyertainya.

Selain itu, Kiswinar sepertinya akan sulit untuk akur dengan Mario Teguh andai terbukti memang ayah kandungnya. Karena berdasarkan sifat agresif penuh kebencian pengacara yang disewanya, Kiswinar terkesan sengaja "berperang" dengan orang yang katanya dianggap ayahnya itu.

Kiswinar Membiarkan Ayahnya Dinista?

Secara logika, jika seorang anak menghormati orang yang diyakini sebagai ayahnya, ia tentu tak akan membiarkan orang menista ayahnya, apalagi di depan umum, di depan awak media. Tapi Kiswinar melakukannya. Ia membiarkan pengacaranya yang galak bukan kepalang berkata-kata kasar tentang orang yang katanya diakui sebagai ayahnya. Atau jangan-jangan Kiswinar tidak merasa ini masalah keluarga? Atau Kiswinar sejatinya sekadar mewakili ibunya, menjadi themessenger of angerbelaka? Fakta yang telah dan akan terus berbicara.

Pilihan Mario Teguh Lebih Bijak?

Entah karena terbiasa membangun dan mempertahankan citra baik atau apa, Mario Teguh terkesan lebih bijak dengan memilih seorang wanita yang juga seorang ibu sebagai kuasa hukumnya. Gaya bicaranya tidak meledak-ledak seperti pengacara laki-laki yang galak. Mungkin karena benar-benar menganggap ini masalah keluarga, maka memilih wakil yang mampu berbicara lembut dan enak didengarnya.

Bukan bermaksud menghakimi, tetapi persepsi seseorang atas kasus yang sedang dihadapinya tercermin jelas dari keputusannya memilih karakter pengacara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun