Manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahluk paling tinggi dibanding dengan mahluk ciptaan Allah yang lain. Manusia dibekali dengan akal dan hawa hawa nafsu. Jika dimanfaatkan secara maksimal maka kemampuan manusia menjadi luar biasa. Disamping kekuatan akal, manusia juga dibekali kekuatan spiritual. Kekuatan spiritual ini sama besarnya dengan kekuatan akal namun kebanyakan manusia tidak menyadari akan adanya kekuatan spiritual dalam dirinya.
Menurut ulama besar dunia, Yusuf al-Qaradhawi, kekuatan spiritual manusia bermula dari penanaman (peniupan) roh ketuhanan atau spirit ilahi ke dalam diri manusia (QS Shad [38]: 71-72), yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang unggul dan unik. Firman-Nya, "Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Almu'minun [23]: 14).
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengasah dan mempertinggi kekuatan spiritual ini. Pertama, al-iman al-`amiq, yaitu memperkuat iman kepada Allah SWT dengan selalu mengesakan dan menyandarkan diri hanya kepada-Nya.
Kedua, al-ittishal al-watsiq, yaitu membangun hubungan dan komunikasi yang kuat dengan Allah SWT. Komunikasi dilakukan dengan ibadah dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah wajib (al-mafrudhat) ataupun ibadah-ibadah sunah (al-mandubat).
Ketiga, tathhir al-qalb, yaitu upaya menyucikan diri dari berbagai penyakit hati. Kekuatan spiritual, menurut Qaradhawi, berpusat di hati atau qalb, fu`ad, atau al-ruh. Penyucian dilakukan agar hati atau kalbu sebagai "pusat kesadaran" manusia menjadi "sensitif" sehingga senantiasa ingat kepada Allah, takut akan ancaman dan siksa-Nya, serta penuh harap (optimistis) terhadap rahmat dan ampunan-Nya.
Kekuatan spiritual memiliki daya yang luar biasa besar, jikalau kita memanfaatkannya dengan maksimal. Kekuatan ini bisa diibaratkan sebuah angin. Angin wujudnya tidak nampak namun jika berhempus kencang maka angin akan menghancurkan segala yang ada disekitarnya.
Kekuatan spiritual berasal dari hati yang paling dalam, kekuatan ini mampu  menggerakan semua organ yang ada dalam tubuh kita, kemudian dilanjutkan ke otak untuk menginterpretasikan hasrat atau keinginan yang datang dari jiwa (spiritual) kita untuk diaplikasikan menjadi sesuatu yang nyata.
Pada suatu kondisi, kekuatan spiritual itu bisa muncul begitu saja dari diri kita jika Allah menghendaki. Namun demikian kita juga harus berusaha untuk memunculkannya bahkan mempertajam kekuatannya dengan melakukan berbagai macam riyadhoh (amalan). Hal ini bukan sesuatu yang mustahil karena memang spiritualitas (iman) manusia tidak statis namun sangat dinamis.
Oleh sebab itu, kita selaku umat manusia harus terus mempertajam kekuatan spiritual yang ada dalam diri kita. kedahsyatan kekuatan yang satu ini mampu membimbing kita ke arah yang lebih baik di kemudian hari. Untuk itu kita harus selalu bersandar pada Allah. Dengan begitu kekuatan spiritual kita semakin hari akan semakin bertambah.
Carilah waktu luang untuk mempertajam kekuatan spiritual kita, lalu kita juga mencari tempat yang tenang, jauh dari kebisingan kendaraan maupun orang, kemudian kita renungkan segala macam hal yang akan dan mau anda raih dalam hidup ini. Ambilah secarik kertas, tulis visi dan misi hidup anda kemudian aplikasikan hal tersebut dengan penuh keyakinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H