Mohon tunggu...
Gieetsa Syaf
Gieetsa Syaf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Saya pada saat ini ialah seorang pelajar SMA di sekolah berasrama. Dalam mengisi waktu luang saya sehari di asrama saya terbiasa menggambar, menulis, dan membaca buku. Saya ingin mengeksplore dunia dengan membaca dan menyampaikan tulisan saya ke banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sebuah Kisah Perjalanan Penuh Makna Seorang Pengajar Tangguh

3 November 2024   20:34 Diperbarui: 3 November 2024   22:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perjalanan adalah sebuah hal yang berharga bagi tiap tiap seseorang. Sebuah proses yang bisa membawa seseorang untuk sampai pada titik tertentu. Entah itu adalah sebuah perjalanan yang tak menyenangkan ataupun menyenangkan. Dari hal tersebut kita belajar untuk bagaimana menjalani sebuah kehidupan dengan lebih baik.

Zulviati Putri. Seorang guru matematika di sekolah SMA Islam NFBS Serang pada saat ini. Kampung halamannya di pulau Sumatra lebih tepatnya Padang. Pada awalnya ia tidak ada pikiran untuk menjadi seorang guru dan mimpi awal beliau adalah menjadi seorang arsitek. Namun, karena kendala permasalahan pendapat dari orang tua, yakni mama beliau, yang tidak berkenan. Faktornya ialah karena beliau berat untuk melepaskan terutama beliau anak perempuan pertamanya dan keinginan beliau sendiri yang menjadi arsitek membutuhkan bersekolah di pulau Jawa.

Akhirnya setelah berbagai faktor juga diputuskanlah untuk mengambil jalur lain yang disuka beliau, walau sebenarnya mama beliau menginginkan untuk beliau ini masuk ke prodi farmasi.

Ketika tes beliau disuguhkan sebuah opsi. Beliaupun memilih opsi pertamanya matematika dan opsi keduanya farmasi. "Soalnya kalau masuk ke farmasi gak bisa pindah ke matematika" kata beliau menjelaskan.

Ketika hasilnya telah muncul beliau melihat nilainya dan beliau merasa beruntung untuk pilihan tersebut karena jika beliau memilih pilihan pertamanya farmasi ia bisa saja diterima dan pada saat ini mungkin beliau telah menjadi apoteker.

Pada saat itu beliau mengambil prodi matematika murni dan bukannya pendidikan. Beliau belum terpikirkan untuk menjadi seorang pengajar. Niat awal beliau yaitu kerja di bank atau lanjut S2.

Setelah lulus S1 beliau pada sebelumnya hendak mengambil S2 namun tidak jadi karena terdapat permasalahan dalam keluarganya. Perasaan beliau saat itu berkecamuk beliau yang sudah memikirkan bagaimana kedepannya yaitu mengambil S2 dan menjadi dosen di universitas sebelumnya di padang. Akibat dari permasalahan keluarga tersebut beliaupun menanggung biaya hidupnya sendiri mulai saat itu.

Pada awalnya setelah selesai S1 kakak beliau mengajak untuk bekerja di perusahaan makanan Korea. Beliau bekerja sebagai petugas administrasi yang menerima laporan pesanan. Namun pekerjaan tersebut tidaklah berlangsung lama. Sebuah permasalahan terjadi. Salah satu pekerja Korea di sana ada yang mempunya sebuah masalah dengan pekerja lain sehingga terjadilah keributan. Karena hal tersebut beliau memutuskan untuk berhenti dari sana karena merasa tidak cocok.

Awal karier menjadi pengajar pun dimulai. Selama di Jakarta beliau mengambil kerja menjadi pengajar bimbel karena sebelumya beliau memang pernah mengajar bimbel juga ketika semasa kuliah. Beliau mengajar di dua perbimbelan, salah satunya yaitu bimbel Nurul Fikri beliau bekerja hampir seharian penuh berangkat pagi pulang malam namun, hanya berlangsung beberapa bulan, dan akhirnya beliau menikah. Beliau pun di bawa ke Batam oleh suaminya.

Di Batam beliau bekerja juga sebagai guru privat di sana. Banyak juga yang menawarkan untuk mengajar kepada beliau. Dari situ beliau merasa memiliki kecocokan untuk mengajar. Beliau pun diterima di suatu sekolah dasar dan bekerja sebagai guru di sana, tapi karier tersebut hanya berlangsung beberapa bulan saja karena beliau hamil anak pertama sehingga suami beliau melarang untuk bekerja namun, masih menerima privat dan itu berlangsung hanya di rumah selama masa kehamilan.

Ketika melahirkan beliau di bawa kampung halamannya. Dua tahun anak pertamanya lahir beliau tidak kerja apapun, cukup suami beliau yang menafkahinya. di usia dua tahun ini kondisi anaknya sakit dan memburuk hingga tak lama kemudian meninggal dunia. Suami beliau yang kerja menafkahi keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun