Salah satu hal yang saat itu membuat perempuan menjadi gelisah adalah jika sudah waktunya untuk dipersembahkan, yang artinya sudah waktunya mereka menyerahkan nasib pada lelaki tanpa bisa menolak karena tuntutan di zaman itu. Mengetahui itu semua, membuat aku membayangkan bagaimana jika perempuan itu adalah Ibu atau Ka Hilma atau Ka Ayu. Aku sangat berterimakasih atas perjuangan R.A Kartini meneriakkan hak perempuan di zaman dulu.
Perjuangan R.A Kartini membuat seluruh perempuan di Indonesia menjadi semerdeka hari ini. Bahkan sekarang perempuan bisa menjadi seorang mentri, gubernur, rektor, bahkan menjadi presiden. Perempuan memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sama seperti lelaki, perempuan memiliki hak untuk melindungi dirinya sendiri dari puluhan lelaki yang tidak bertanggung jawab atas perlakuannya terhadap perempuan. Mulai saat itu aku menangguhkan diri untuk menghargai keberadaan perempuan, terlebih mereka adalah Ibu, Ka Hilma, dan Ka Ayu. Aku berjanji, di malam itu aku akan menjaga dan menyayangi mereka lebih dari pada diriku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H