Mohon tunggu...
giwang dinar
giwang dinar Mohon Tunggu... Lainnya - halo!

semoga apa yang saya tulis dapat mendeskripsikan siapa saya dan apa yang saya rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Nyatanya Aku Tidak Baik-baik Saja

21 Desember 2023   23:19 Diperbarui: 21 Desember 2023   23:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini aku mendapatkan sebuah kabar burung yang membuat amarahku meledak, begitu juga dengan kedua orangtuaku, mereka jauh lebih marah ketika pertama kali mendengar kabar itu. Perasaan kecewa, sedih, dan amarah berpadu menjadi ribuan perasaan tidak nyaman muncul mengerumuniku. Usaha dan perjuanganku yang tidak seberapa ternyata tidak cukup untuk mendapatkan validasi dari orang lain, mereka sudah terlajur mendengar kabar buruk yang hanya berasal dari satu sisi dan memilih untuk buta dalam memahami sisi yang lain. Namun tak apa, aku akan tetap menjalani hari – hariku dengan belajar dari kesalahan yang selama ini telah kuperbuat, aku akan terus berusaha menjadi lebih baik. 

Di malam ini aku menyadari berbagai fakta mengenai siapa aku yang sekarang, aku dihujani pengakuan dari seseorang yang hadirnya sangat berpengaruh bagiku, pengakuan bahwa aku sekarang adalah pencundang yang kehilangan arah, kehilangan semua tujuan hidupku yang selama ini aku susun dengan baik. Sudah lama sekali aku tidak menulis, berbulan – bulan aku tidak menggambar, aku juga tidak pernah lagi membaca, ribuan detik di hidupku terbuang tanpa makna. Hal yang paling disayangkan adalah, kenyataan bahwa aku menyadarinya sekarang, dihari ini, di malam ini. 

Beberapa hari lalu di tengah panasnya udara, siang itu aku berbaring di atas kasur dengan ditemani sebuah kipas angin yang terus berusaha menyegarkanku, aku diam dan tidak berfikir apapun, aku hanya diam, diam, dan diam. Tetes demi tetes keringatku muncul membuat badanku basah, aku mulai merasa gelisah, dan semua pikiran buruk seketika datang memanah kepalaku. Saat itu aku tidak mengerti apa yang aku rasakan, caraku untuk mengerti tentang diriku sendiri pergi entah kemana. Aku bertanya – tanya kepada diriku sendiri, sebenarnya apa yang aku rasakan? Mengapa aku menjadi seperti ini?. Pada akhirnya aku kembali tenang dengan kesimpulan ‘aku baik – baik saja kok’.

Hingga akhirnya malam datang dan mengigatkanku mengenai siapa aku. Jawaban atas pertanyaanku beberapa hari lalu dijabah dengan baik, aku berterimakasih karena Allah tetap peduli kepadaku. Kebiasaan baik yang selama ini aku lakukan secara tidak sadar telah aku tinggalkan, pandanganku tentang dunia menjadi berbeda sekarang, caraku berfikir, caraku berbicara juga sudah berbeda. Aku tidak mengenal siapa aku yang sekarang, aku yang tidak pernah diharapkan adanya. Namun aku bisa berbuat apa, ribuan detik yang lalu sudah habis kujalani dan tidak akan pernah terulang lagi.

Aku tidak baik – baik saja. Aku kehilangan aku, aku kehilangan seorang anak kecil yang penasaran dengan semua hal, ingin mencoba semua hal yang tidak pernah dilakukan, anak yang selalu berkreasi disetiap waktu luang, aku kelangan aku. Namun tak apa, aku akan berusaha lagi mulai dari tulisan ini, aku akan menjadi lebih baik mulai dari tulisan ini, aku harap siapapun yang membaca tulisan selalu sehat dan bahagia. Doa baik untuk kalian dan diriku sendiri, semoga kita dapat menghasilkan lukisan terbaik di kehidupan kita yang hanya dijalani satu kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun