Mengapa penting belajar jurnalisme Multimedia?
Multimedia membuat para audiens nya menjadi  tertarik, karena adanya berbagai jenis media dalam satu platform.
Multimedia juga membuat para audiensnya menjadi lebih interaktif, dengan adanya visualisasi dapat membuat audiens tidak bosan dibandingkan jika hanya diberikan konten dari media yang hanya berupa tulisan ataupun gambar.
Mempelajari jurnalistik dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis, sehingga bisa mengirimkan artikel ke surat kabar/media massa, bisa mengasah kemapuan kita dalam wawancara, teknik menyampaikan berita dan lain-lain.
Penjelasan Singkat Multimedia
Jurnalisme multimedia muncul sebagai mercusuar harapan untuk masa depan, oulet baru seperti jaringan podcast, layanan streaming, dan starup web, berarti peluang kerja baru dan audiens baru.
Jurnalis juga perlu mengerti apa yang diinginkan oleh pasar untuk menyajikan konten berita yang lebih menarik dengan penggunaan multimedia pada konten berita yang dibuat. Ini juga berkaitan dengan isi dari berita yang ingin disampaikan oleh jurnalis kepada pembaca.
Tidak semua berita yang ingin disampaikan oleh jurnalis dapat tergambarkan dengan jelas hanya lewat sebuah teks, disinilah peran krusial dari multimedia, yaitu untuk membantu pembaca untuk dapat lebih memahami isi berita dengan jelas.
Dahlgren mengusulkan sebuah kerangka kerja untuk mengkonseptualisasikan konfigurasi ulang jurnalisme dan publiknya dalam lingkungan media baru dalam kerangka logika media, yang didefinisikan sebagai fitur-fitur tertentu yang terstruktur secara institusional dari sebuah media, kumpulan atribut teknis dan organisasional, dan kompetensi kultural dari para pengguna-semua hal tersebut berdampak pada apa yang direproduksi dalam media dan bagaimana hal tersebut dilakukan (Dahlgren, berdasarkan karya Altheide dan Snow 1991).
Konsep logika media dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik para profesional media online, misalnya dalam hal bagaimana mereka mendefinisikan dan mengevaluasi kompetensi, penghargaan, dan fitur-fiturnya (Deuze dan Dimoudi, 2002).