Secara Praktikum, Praktikum kali ini adalah Penentuan Titik Beku larutan yang mempunyai tujuan untuk menghitung tetapan penurunan titik beku molal pelarut serta menghitung berat molekul zat x yang tidak diketahui dengan menggunakan data-data titik beku yang diperoleh. Hal pertama yang dilakukan adalah menyusun rangkaian alat yang berupa gelas beaker dengan ukuran terbesar dibagian terluar, gelas beaker tersebut ditambah dengan air, es dan benzena, dan asam benzoat. Â Asam Benzoat dan Benzena disini berfungsi untuk membuat es yang terdapat dalam beaker tidak cepat mencair. Didalam beaker tersebut ditambahkan beaker yang ukurannya lebih kecil. Beaker tersebut diisi dengan air secukupnya. Didalam gelas beaker yang diisi air dimasukkan satu lagi gelas beaker dengan benzena didalamnya. benzena disini berfungsi sebagai pelarut. benzena yangtelah dimasukkan didalam gelas beaker kemudian diukur titik bekunya dengan menggunakan elektroda suhu yang disambungkan dengan computer untuk mengukur titik bekunya setiap saat. Titik beku benzena ini adalah titik beku pelarut murni (T f). Titik beku pada monitor diamati, jika sudah mulai konstan dilihat keadaan dari asam asetat apakah sudah membeku atau belum. Ketika suhu kosntan dan larutan membeku maka dicatat titik bekunya. Titik beku pelarut murni yang diperoleh pada percobaan ini adalah 15 C. berikut adalah kurva yang didapat dari pengukuran titik beku asam benzoat.
Maka, Sesuai Penjelasan di atas dengan Alat, Bahan, serta Perhitungan.
Dapat Disimpulkan :
1. Titik beku (benzena) dan titik beku campuran larutan asam benzoat :
Tf = 6,3 C = benzena
Tf = 8,1 C = asam benzoat
2. Dik : m = 0,3515
gr asam benzoat = 0,15 gram
p = gr benzena = 20 gram
Dit : Mr = Bm ?
Jawaban : M = gr / Mr x 1000 / p