Hadist Kullu Mauludin Yuuladu Ala Fitrah  merujuk pada pernyataan Rasulullah Muhammad SAW. yang berbunyi, "manusia diberikan fitrah sejak lahir, lalu kedua orang tuanya menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.Seperti binatang buas menghasilkan binatang buas, apakah Anda melihatnya ada kesulitan pada dirinya?.
Hadis ini menekankan bahwa setiap individu dilahirkan dengan kecenderungan alami yang baik, dalam keadaan yang murni dan bebas dari dosa. Dengan demikian, hadis ini menegaskan kesetaraan semua manusia dalam fitrah mereka yang asli. Kesetaraan dalam Pandangan ALlah SWT
Hadis ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal fitrah atau nilai intrinsik antara individu-individu yang dilahirkan. Semua manusia itu memiliki kesamaan hak dan kecenderungan bawaan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Tuhan, semua manusia dianggap sama dan memiliki nilai yang setara dimata tuhan  tanpa memandang perbedaan suku, ras, warna kulit, atau status sosial. Dalam konteks ini, Islam mendorong penghormatan dan perlakuan yang adil terhadap semua individu tanpa diskriminasi.
Prinsip kesetaraan dalam Islam juga melibatkan keberadaan toleransi dan menjaga harmoni dalam hubungan antarindividu. Allah dalam Al-Quran (QS Al-Maidah [5]:13) memerintahkan agar kita bersikap toleran terhadap kesalahan yang tidak signifikan. Rasulullah juga memberikan contoh praktis dalam menjaga harmoni kehidupan dengan menghargai kesetaraan hak orang lain. Hal ini tercermin dalam berbagai hadis yang mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan sikap saling menghormati.
yang mana pada intinya adalah Hadis Kullu Mauludin Yuuladu Ala Fitrah mengajarkan nilai kesetaraan dalam agama Islam. Pernyataan bahwa setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya menegaskan bahwa semua manusia memiliki hak, nilai, dan kecenderungan bawaan yang sama di hadapan Allah. Implikasi kesetaraan dalam hadis ini mencakup perlakuan yang adil dan hormat terhadap semua individu, tanpa memandang perbedaan suku, ras, warna kulit, atau status sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H