Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari Penguasaan materi mengenai "Perjalanan Pendidikan Nasional" adalah sebagai berikut.
Pendidikan adalah sesuatu yang menuntun bukan menuntut. Dengan pendekatan pendidikan yang menuntun, pendidikan tidak hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan akademik, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk individu yang lebih bijaksana, tangguh, dan mampu menjalani kehidupan yang bermakna. Pendekatan ini mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana peserta didik dibimbing untuk menemukan kebahagiaan yang setingg-tingginya.
Pembelajaran sepanjang hayat. Pentingnya terus-menurus untuk selalu belajar dan mengembangkan keterampilan untuk dapat selalu adaptif dan menjawab tantangan kehidupan di setiap perkembangan zaman.
Peran sentral tokoh-tokoh nasioanal dalam memperjuangkan pendidikan.
- Ki Hajar Dewantara: Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan yang sangat terkenal di Indonesia. Dia mendirikan Taman Siswa, yang menjadi cikal bakal sistem pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hajar Dewantara mendorong pendidikan yang inklusif, non-diskriminatif, dan berorientasi pada kebebasan individu. Konsep "Tut Wuri Handayani" (Memberi yang terbaik) yang diusungnya menjadi prinsip dalam dunia pendidikan Indonesia.
- Sutomo: Dr. Sutomo, seorang pemimpin pergerakan nasional Indonesia, dikenal karena perannya dalam memperjuangkan pendidikan untuk anak-anak pribumi. Dia mendirikan Sekolah Rakjat (Sekolah Rakyat) yang memberikan pendidikan kepada masyarakat pribumi, sehingga berkontribusi besar dalam penghapusan ketidaksetaraan pendidikan pada masa kolonial.
- R.A. Kartini: Meskipun lebih dikenal dalam perjuangannya untuk hak-hak perempuan, R.A. Kartini juga memandang pentingnya pendidikan. Dia berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan perempuan dan menghapuskan batasan yang menghambat akses mereka ke pendidikan.
Pendidikan merupakan investasi dalam membangun sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan sosial. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada membangun sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing, mengedepankan moral dan etika, kesadaran akan budaya, sejarah, adaptif terhadap perkembangan zaman dan nilai-nilai nasional.
Beberapa refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang peroleh dari 'Perjalanan Pendidikan Nasional' dan perubahan diri yang di alami dan dapat dipraktekan di sekolah dan kelas  antara lain :
- Menghargai perjuangan tokoh-tokoh nasional dalam membangun pendidikan di Indonesia, hal ini dijadikan sebuah pengingat untuk dapat mengemban dengan baik tanggung jawab sebagai guru kelak agar dapat terus melajutkan kemerdekaan negara Indonesia
- Menjadi pendidik yang berpihak dan menerapkan filosofi-filosofi tokoh-tokoh perjuangan pendidikan di Indonesia untuk tercapainya pendidikan yang memerdekakan peserta didik dan memanusiakan manusia.
- Menjadi pendidik yang selalu berlajar sepanjang hayatnya agar menjadi pribadi yang selalu adaptif dan dapat menjawab tantangan dari setiap perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H