Taukah kamu, bahwa setelah adanya pandemi Covid-19 ini, kita seperti berada dalam kehidupan yang berbeda?
Saat pandemi berlangsung, internet terasa seperti menjadi teman karib. Rasanya, seluruh aspek kehidupan kita dapat tetap bisa berjalan hanya dengan internet. Hingga kita berada di titik dipaksa untuk akrab dengan istilah “daring” atau yang jika kita tarik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki arti “dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya”.
Pendidikan menjadi salah satu bidang yang merasakan perubahan besar akibat dampak pandemi Covid-19. Sebelum pandemi ini berlangsung, dunia pendidikan memang tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan abad 21, akan tetapi pandemi ini seakan mempercepat penerapannya.
Bagaimana tidak, seluruh pembelajaran dituntut untuk dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan teknologi digital dan jaringan internet.
Dengan ini, semua yang terlibat di bidang pendidikan, mau tidak mau, suka tidak suka, dipaksa untuk cakap dalam penggunaan teknologi digital dan internet. Ini bukan masalah yang besar untuk mereka yang sudah akrab dengan teknologi digital dan internet. Akan tetapi, bagaimana mereka yang tidak begitu akrab dengan teknologi digital dan internet?
“Sudah jatuh, tertimpa tangga pula” mungkin adalah pepatah yang tepat untuk menggambarkan mereka yang sudah tertimpa masalah karena pandemi Covid-19, juga harus dipaksa dan terbiasa dengan dengan perubahan gaya hidup saat pandemi berlangsung yang melibatkan lebih banyak teknologi digital dan internet.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melakukan langkah besar guna mewujudkan pendidikan berbasis teknologi digital yang merata di seluruh Indonesia melalui pelaksanaan Program Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar sendiri sebagai bagian dari kebijakan besar Merdeka Belajar, selain sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan passion, semangat, dan mendarmabaktikan kecakapan ilmu pengetahuan, juga memiliki tujuan dan sasaran untuk turut serta membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di pendidikan dasar, khususnya pendidikan di abad 21 ini yang berbasis teknologi digital dan internet.
Melalui program ini, mahasiswa seperti menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu dalam memaksimalkan pemerataan penerapan pendidikan berbasis teknologi digital di era Revolusi Industri 4.0 ini.
Salah satu program kerja yang dilaksanakan sebagai bentuk penerapan pemerataan pendidikan berbasis teknologi digital adalah program “Bantuan Adaptasi Teknologi”. Melalui program kerja ini, mahasiswa diminta untuk membantu warga sekolah di sekolah sasaran dalam hal kecakapan penggunaan dan pemanfaatan teknologi digital dan internet untuk kegiatan pembelajaran.
Program dibungkus dengan menarik dalam bentuk kegiatan “Sosialisasi dan Pelatihan Bersama”. Kegiatan dibagi dalam beberapa fokus dengan waktu pertemuan yang berbeda-beda.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang pertama difokuskan untuk penggunaan Google Meet dan Zoom Meeting. Lalu, kegiatan kedua difokuskan untuk penggunaan Google Drive. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang terakhir, difokuskan untuk penggunaan proyektor sekolah dan PowerPoint.
Seluruh kegiatan dilakukan dengan tujuan akhir, yaitu untuk membantu Bapak/Ibu Guru di sekolah sasaran dalam memberdayakan teknologi digital dan manfaat internet untuk menunjang ekosistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan capain standar pendidikan di sekolah sasaran.
Beragam sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi digital untuk akselerasi dan pemerataan pendidikan berbasis digital yang dilakukan di sekolah-sekolah terpencil melalui program Kampus Mengajar, tentu tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa ketersediaan jaringan internet yang lancar dan stabil.
Dikutip dari Telkom Indonesia (2022) PT Telkom Indonesia sebagai BUMN telekomunikasi ikut serta mengambil bagian dalam akselerasi peningkatan pendidikan berbasis digital di Indonesia.
Sejalan dengan keikut sertaan Telkom Indonesia dalam percepatan pendidikan berbasis digital di Indonesia, pihak sekolah sasaran memanfaatkan jaringan internet Telkom Indonesia yang stabil dengan pemasangan jaringan lokal WiFi Indihome di sekolah.
Pemilihan jaringan internet ini tentu bukan tanpa pikir panjang, ketersediaan jaringan internet Telkom Indonesia yang stabil termasuk di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menjadi pertimbangan pihak sekolah sasaran, mengingat lokasi sekolah yang berada di daerah yang sulit mendapatkan jaringan internet stabil meskipun masih berada dalam wilayah kota.
Akselerasi pendidikan berbasis digital di Indonesia tidak akan dapat berjalan jika hanya mengandalkan kebijakan dan langkah satu pihak saja, ini harus dilakukan secara bahu membahu oleh berbagai pihak dan kalangan yang menginginkan pendidikan Indonesia semakin maju.
Dalam kolaborasi yang dilakukan secara tidak langsung oleh Mahasiswa Program Kampus Mengajar sebagai perpanjangan tangan Kemendikbudristek dan Telkom Indonesia sebagai penyedia layangan Internetnya Indonesia ini, semoga dapat mewujudkan tujuan akhir yang baik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dengan penerapan pendidikan berbasis teknologi digital yang baik dan merata dengan jaringan internet yang stabil.
Hasil dari kolaborasi ini, diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan Indonesia yang lebih inovatif dan kreatif, sehingga dapat menghasilkan sumber daya yang unggul dan mampu bersaing di kelas dunia.
Referensi
- Erwin Tobing, d. (2022). BUKU PANDUAN KAMPUS MENGAJAR Angkatan 3 Tahun 2022. Jakarta: Program Kampus Mengajar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Indonesia, T. (2022, May 20). Tingkatkan Daya Saing Generasi Muda, Telkom Hadirkan Digitalisasi Pendidikan di Tarutung. Retrieved from https://www.telkom.co.id/sites/enterprise/id_ID/news/tingkatkan-daya-saing-generasi-muda,-telkom-hadirkan-digitalisasi-pendidikan-di-tarutung-1675
- Latif, A. (2018, November 27). 4 Kompetensi Guru di Era Revolusi Industri 4.0. Retrieved from https://www.kompasiana.com/altip/5bfcab25aeebe161c772f98f/4-kompetensi-guru-di-era-revolusi-industri-4-0
- Theffidy, S. G. (2022, Maret 31). Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 di Tengah Covid-19. Retrieved from https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pendidikan-era-revolusi-industri-40-di-tengah-covid-19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H