Mohon tunggu...
Giat 9UNNES
Giat 9UNNES Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kelompok mahasiswa UNNES GIAT 9 2024 yang melaksanakan program kerja di desa Kedungwaru Lor, kecamatan Karanganyar, kabupaten Demak. Kami berdedikasi untuk membangun desa Kedungwaru Lor menjadi desa yang lebih maju melalui tema "Desa Penggerak Pancasila".

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Limbah menjadi Energi: UNNES GIAT 9 Desa Kedungwaru Lor Ajarkan Teknik Pembuatan Biobriket di SMP Negeri 1 Karanganyar

29 Juli 2024   11:33 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:36 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedungwaru Lor, 27 Juli 2024 - Mahasiswa UNNES GIAT 9 desa Kedungwaru Lor sukses melaksanakan pelatihan pembuatan Biobriket di SMP Negeri 1 Karanganyar untuk memperkenalkan energi alternatif terbarukan di masa depan. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2024 di laboratorium praktikum milik SMP Negeri 1 Karanganyar dan diikuti oleh 37 perwakilan siswa-siswi. 

Pelatihan ini digagas oleh Mentari Febrina Listia, salah satu anggota UNNES GIAT 9 Kedungwaru Lor yang berkomitmen untuk mencari solusi terhadap masalah limbah pertanian. Menurut Mentari, ide pelatihan ini berakar dari masalah limbah sekam padi yang melimpah di desa mereka. "Di Desa Kedungwaru Lor, limbah sekam padi adalah masalah besar karena mayoritas penduduk disini adalah petani. Dengan memanfaatkan limbah ini untuk membuat biobriket, kami tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menyediakan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan," jelas Mentari.

Karanganyar, 27 Juli 2024 (Dokpri) 
Karanganyar, 27 Juli 2024 (Dokpri) 

Proses pelatihan dimulai dengan penjelasan mendetail tentang bahan-bahan yang dibutuhkan serta langkah-langkah pembuatan biobriket. Para siswa, yang tampak sangat antusias, terlibat langsung dalam setiap tahap, mulai dari pencampuran arang sekam dan larutan tepung tapioka  hingga pengolahan menjadi biobriket. Semangat mereka terlihat dari keseriusan mereka mengikuti instruksi dan mencoba teknik pembuatan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Memilih SMP Negeri 1 Karanganyar sebagai lokasi pelatihan adalah langkah strategis, mengingat jaraknya yang dekat dengan Desa Kedungwaru Lor dan potensi untuk mempengaruhi generasi muda. "Kami ingin para siswa memahami betapa pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah dan bagaimana mereka bisa berperan dalam pelestarian lingkungan. Melalui pelatihan ini, kami berharap mereka dapat menjadi generasi yang lebih peduli dan aktif dalam penggunaan energi terbarukan," tambah Mentari.

Melalui pelatihan ini, UNNES GIAT 9 dan SMP Negeri 1 Karanganyar menunjukkan komitmen mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan dengan pendekatan yang inovatif. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dan kolaborasi dapat menginspirasi perubahan positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

BERSAMA UNNES GIAT MEMBANGUN INDONESIA DARI DESA !!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun