Sempulur, Karanggede (11/07/2024) -- Mahasiswa UNNES GIAT 9 mengadakan pelatihan pembuatan batik eco-print dengan metode steam di Desa Sempulur untuk pertama kalinya. Pelatihan ini sejalan dengan tema besar yang diusung, yakni "Desa Penggerak Pancasila". Adapun, acara ini berlangsung di Balai Desa Sempulur dengan diikuti oleh sekitar 30 ibu-ibu PKK.
Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan wanita di Desa Sempulur, khususnya ibu-ibu PKK rutin dilakukan, bahkan di setiap RT. Namun, acara tersebut hanya berfokus pada rapat dan arisan. Selanjutnya, dari hasil wawancara kepala perangkat desa, yakni koordinator PKK menjelaskan bahwa jika kegiatan seperti pelatihan dan pemberdayaan wanita sangat diperlukan, terutama untuk kegiatan PKK itu sendiri.
Dalam hal itu, kekayaan alam di Desa Sempulur pun tak ayal menjadi indikator terlaksananya pelatihan eco-print. Selain itu, dengan adanya potensi lingkungan yang mendukung dan sasaran dengan waktu yang tepat, menjadi alasan Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Sempulur mengadakan pelatihan pembuatan batik eco-print dengan metode steam.
Pelatihan pembuatan batik eco-print merupakan salah satu program kerja yang terlaksana pertama kali pada tahun ini di Desa Sempulur. Pelatihan ini merupakan bentuk realisasi program kerja individu sekaligus kelompok "Wanita Agen Pancasila". Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi mengenai pembuatan batik eco-print oleh Fika Maulydha Hardiyanti. Dimana salah satu metode pembuatan eco-print adalah dengan metode steam atau kukus. Media yang digunakan adalah totebag, yang mana masing-masing dari ibu-ibu PKK membuat produk eco-print sendiri.
Antusiasme ibu-ibu PKK sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. Hal itu ditunjukkan oleh kehadiran mereka di tempat pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir acara. Mereka menunjukkan kegembiraan ketika membuat produk bersama-sama, hingga menantikan hasil akhir dari produk buatan mereka sendiri.
Melalui kegiatan ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadi dorongan atau pun inovasi bagi mereka untuk membentuk produk UMKM di Desa Sempulur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H