Rembul, Tegal – Pariwisata di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, terus mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan budaya lokal. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pedagang dan petugas wisata adalah kemampuan berkomunikasi dengan wisatawan, terutama yang berasal dari luar negeri. Untuk itu, sebuah inisiatif kreatif dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) muncul sebagai solusi yang menjanjikan.
Melalui program kerja sosialisasi yang berfokus pada pentingnya bahasa Inggris, para mahasiswa UNNES Giat 9 dengan penuh semangat memperkenalkan berbagai materi praktis kepada pedagang dan petugas wisata di Desa Rembul. Program ini bertujuan untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, sehingga mampu menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan menarik wisatawan dengan pelayanan yang lebih baik.
Sosialisasi yang Menggugah Kesadaran
Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga diiringi dengan praktik langsung yang disesuaikan dengan situasi sehari-hari yang dihadapi oleh pedagang dan petugas wisata. Dalam sesi pelatihan, para peserta diajak untuk berlatih dialog sederhana, menyampaikan harga barang, memberikan arahan, hingga menjelaskan produk atau layanan yang mereka tawarkan dalam bahasa Inggris.
Selain itu, kegiatan ini juga disertai dengan pengadaan buku saku yang berisi kosakata dan kalimat-kalimat umum yang sering digunakan dalam interaksi dengan wisatawan. Buku saku ini dirancang khusus untuk memudahkan pedagang dan petugas wisata dalam berkomunikasi, sehingga mereka dapat dengan cepat merespon kebutuhan wisatawan tanpa rasa canggung.
Menggali Potensi Lokal dengan Bahasa Global
Desa Rembul dikenal dengan keindahan pemandangan alamnya yang menakjubkan, yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Potensi ini, mulai dari panorama pegunungan hingga area pertanian yang asri, memberikan peluang besar bagi pengembangan sektor pariwisata lokal. Namun, potensi ini akan lebih optimal jika masyarakat setempat, terutama mereka yang terlibat langsung dalam sektor pariwisata, memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
Dengan adanya program sosialisasi ini, diharapkan para pedagang dan petugas wisata dapat lebih percaya diri dalam menghadapi wisatawan asing. Hal ini tentu akan berkontribusi pada peningkatan daya tarik Desa Rembul sebagai destinasi wisata unggulan.