Untuk itu, perawatan dan pemeriksaan pada ibu setelah menjalani operasi caesar penting dilakukan. Selalu ikuti petunjuk dokter, kapan harus kontrol, minum obat atau rekomendasi lainnya agar pemulihan berjalan efektif.
Pada beberapa kasus, ibu justru mengalami keluhan setelah pulang dari rumah sakit. Ada beberapa keluhan yang harus segera dikonsultasikan dengan dokter, karena bisa jadi tanda komplikasi serius pasca operasi.
Apa saja?
1) Demam tinggi atau ringan tapi terus menerus
Penting untuk mengukur suhu tubuh. Jangan sepelekan jika muncul demam setelah operasi. Hal yang mengkhawatirkan adalah bila setelah operasi ibu mengalami demam di atas 38 derajat celcius lebih dari 24 jam.
Bisa juga demam ringan tapi terus-menerus. Demam tinggi atau ringan terus-menerus sering kali merupakan tanda pertama infeksi. Bisa jadi ada infeksi bakteri di area sayatan operasi.
Risiko infeksi tinggi terjadi pada ibu yang mengalami obesitas, menderita diabetes, atau mengonsumsi obat steroid jangka panjang. Persalinan lama atau kehilangan darah yang berlebihan selama persalinan juga dapat berkontribusi pada risiko infeksi.
2) Cairan tak normal di luka operasi
Beberapa ibu mengeluhkan luka sayatan operasi mengeluarkan cairan yang berlebihan berupa nanah. Jika mengalami kondisi ini segera periksakan diri ke dokter. Cairan yang berlebihan atau berubah warna dari luka bisa jadi tanda bahaya.
Infeksi luka sering kali tidak muncul sampai ibu kembali ke rumah. Saat infeksi mulai terjadi, sayatan biasanya akan menjadi merah, bengkak, dan lembut saat disentuh. Abses berisi nanah dapat dengan cepat terbentuk di sekitar lokasi luka dan menyebabkan penyebaran infeksi ke rahim, ovarium, serta jaringan dan organ di sekitarnya.
3) Nyeri yang memburuk
Nyeri dan pembedahan memang tak bisa dipisahkan. Seiiring waktu, nyeri normalnya bakal menghilang dan dapat ditekan dengan obat pereda sakit. Jika rasa sakitnya justru makin parah, gagal membaik, atau memburuk saat ibu kembali ke rumah, jangan tunda untuk menghubungi dokter.