Mohon tunggu...
Buarika Wahyuana
Buarika Wahyuana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ceria

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan Nitrobacter Hasil Kolaborasi KKN UNNES, KKN UNWIDHA dan KPMK

26 Agustus 2022   14:55 Diperbarui: 26 Agustus 2022   22:38 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Pembuatan Pupuk Organik/dokpri 

Pelatihan pembuatan pupuk organik di Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten dilaksanakan pada hari Kamis (25/08) dengan dihadiri oleh para petani dari Gapoktan Rukun Makmur dan Poktan Subur Makmur. Dihadiri juga oleh perangkat desa, Wakil Penanggung Jawab Kepala Desa Kanoman. Pelatihan ini dibimbing oleh Komunitas Petani Muda Klaten.

Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten memiliki komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan yang dapat dimaksimalkan potensinya untuk mendukung kemandirian pangan warga setempat. 

Namun dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian dan perkebunan tentu menghadapi berbagai kendala penghambat seperti gangguan hama, penyakit, jamur pada tanaman para petani masih mengandalkan pemakaian bahan kimia. Pemakaian bahan kimia yang berkepanjangan ini dapat mengurangi kesuburan lahan, tanah menjadi jenuh dan rusak. 

Ketika terjadi kondisi tersebut maka diperlukan pengembalian hara tanah dengan memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah melalui penambahan pupuk organik. Berdasarkan hal tersebut Tim KKN Universitas Negeri Semarang dan Universitas Widya Dharma Klaten berkolaborasi dengan Komunitas Petani Muda Klaten mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik.

Penggunaan pupuk organik nantinya akan memberikan banyak manfaat bagi para petani. Hal tersebut karena pembuatannya relatif mudah dengan harga yang murah dan bahan-bahan yang sudah disediakan oleh alam. Adanya pupuk organik ini juga akan menjamin para petani untuk tidak lagi berkegantungan pada pabrik dan tidak merusak lingkungan.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik melimpah dilingkungan sekitar ditambah lagi dengan adanya peternakan yang juga banyak di desa Kanoman tentunya akan sangat menguntungkan untuk dibuat pupuk oraganik dari kotoran hewan ternak.

Pembina sekaligus Penasehat Komunitas Petani Muda Klaten Bapak Harno menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini tujuan awalnya untuk membentuk petani yang tidak bergantung kepada bahan kimiawi tetapi memanfaatkan bahan alami yang  juga menggugah para generasi muda untuk menjadi petani, dan petani modern. 

Adanya pelatihan ini diharapkan dapat membentuk pola pertanian yang memiliki penanggulangan hama dan penyakit dengan bahan organik yang diolah dengan cepat, seperti pembuatan kompos yang dapat difermentasikan dalam waktu yang cepat dengan mengandalkan mikroorganisme dan teknologi yang ada sekarang.

Pelatihan pembuatan pupuk organik ini memanfaatkan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter yang berperan dalam proses nitrifikasi. Dimana nantinya Nitrosomonas mengubah amonia dari kotoran sapi menjadi nitrit dan nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat yang nantinya dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. 

Pemanfaatan bakteri ini mempercepat proses fermentasi pupuk hingga dalam waktu 1x24 jam saja sudah dapat diaplikasikan pada tumbuhan. Pada kesempatan pelatihan kali ini starter cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter berasal dari pemberian Komunitas Petani Muda Klaten.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan pupuk organik kompos yaitu

  • Siapkan alat dan bahan (kotoran ternak, starter cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter, air, ember, gayung, tangki semprot)
  • Campurkan cairan bakteri dan air dengan perbandingan 1:10 (contoh: 1 gayung cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter dicampur dengan 10 gayung air) kemudian masukkan kedalam tangki semprot
  • Ratakan kotoran ternak dengan tebal 10 cm kemudian diatasnya semprot dengan campuran air dan bakteri, setelah itu tumpuk lagi dengan kotoran ternak setebal 10 cm dan terus lakukan berulang hingga terdapat 5 lapisan, dan ditutup dengan terpal
  • Tunggu selama satu hari dan pupuk organik siap digunakan

Mikroba yang digunakan diatas dapat dikembangbiakan dengan cara sebagai berikut:

  • Siapkan alat dan bahan (starter cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter, air, pupuk urea non subsidi, molase, ember, kayu (pengaduk), tong bertutup)
  • Tuang air dengan 2,5 kg pupuk urea non subsidi dan 0,5 liter molase ke dalam ember kemudian aduk berlawanan dengan arah jarum jam
  • Isi tong dengan air sampai setengah tong kemudian masukkan larutan air, urea, dan molase tadi selanjutnya aduk berlawanan dengan arah jarum jam
  • Tambahkan air kembali pada tong (jangan sampai penuh) kemudian masukkan larutan mikroba dan aduk berlawanan dengan arah jarum jam
  • Tutup tong dengan rapat
  • Buka tutup tong pada hari ke-5 untuk melakukan pengecekan berhasil atau tidaknya (keberhasilan ditandai dengan terciumnya aroma yang menyengat)
  • Pada hari ke-7 siap digunakan sebagai starter)

Adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini memberikan harapan baru bagi para petani desa Kanoman. Bapak Supar selaku Ketua Kelompok Tani Subur Makmur yang menyampaikan bahwa beliau berharap dengan adanya pelatihan ini nantinya para petani dapat panen yang berhasil dan melimpah sehingga mendatangkan keuntungan yang banyak karna selama ini perkebunan terhambat oleh adanya hama pengganggu. 

Beliau berharap semoga dengan adanya pembuatan pupuk organik dan pengembangbiakan starter mikroba ini nantinya dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan  diharapkan juga semoga dapat memberikan hasil panen yang lebih baik, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun