Mohon tunggu...
giat10desajungkare
giat10desajungkare Mohon Tunggu... Mahasiswa - komunitas

Komunitas Pengabdian Masyarakat GIAT 10 Desa Jungkare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Mewujudkan Misi Pemberdayaan Wanita melalui Pelatihan Kerajinan Eco Print di Desa Jungkare

5 Januari 2025   17:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto bersama Mahasiswa KKN UNNES dan Ibu-Ibu PKK Desa Jungkare di Gedung Balai Kelurahan Jungkare, Sabtu (28/12) (Dokumentasi Pribadi)

Jungkare, 28 Desember 2024-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang memberikan pelatihan eco print kepada ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Tim KKN bersama 60 ibu-ibu PKK memanfaatkan tote bag sebagai media kerajinan eco print pada pelatihan yang diadakan Sabtu, 28 Desember 2024.

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Balai Kelurahan Jungkare yang dipimpin oleh Desi Martasari, salah satu anggota tim KKN UNNES Desa Jungkare. Sebagai pemateri dan instruktur pelatihan, Desi Martasari memandu jalannya praktek pembuatan eco print, yakni kerajinan tekstil tepatnya pada tote bag berbahan kain polos.

"Tujuan besar dari pelatihan ini adalah untuk menambah dan menciptakan ide baru untuk kegiatan ibu-ibu PKK, atau masing-masing bisa digunakan di rumah untuk memaksimalkan potensi yang dipunya," ucap mahasiswi jurusan Biologi tersebut.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan program pemberdayaan wanita atau yang disebut sebagai Wanita Agen Pancasila. Dengan arahan dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES sebagai salah satu penyelenggara, tim mahasiswa KKN memastikan bahwa ibu-ibu dari Desa Jungkare juga mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang diterangkan pada Pancasila, sila kelima.

Pada proses pembuatan eco print tote bag ini, tahap yang musti diperhatikan adalah tahap persiapan yang melibatkan proses perebusan kain-kain tote bag selama satu jam, dicampur dengan bubuk tawas dan cat-cat tertentu agar semakin mudah untuk menyerap warna dari daun dan bunga yang akan diberikan nantinya.

"Kemudian dari proses selanjutnya, yang paling penting adalah proses pemukulan atau pounding-nya di mana kita harus memahami teknik pounding-nya agar motif daun dan bunga itu bisa keluar dengan baik," Ujar mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut.

Dengan memanfaatkan kelimpahan sumber daya alam berupa tanaman dan bunga di sekeliling desa, pelatihan ini diharapkan dapat menambah kegiatan baru terutama untuk para ibu-ibu PKK yang berpotensi mendukung perkembangan UMKM Desa Jungkare.

Ketua ibu-ibu PKK, Ananti Windinugroho juga melihat bahwa pelatihan eco print ini dapat menjadi ide yang lebih luas lagi bagi masyarakat setempat.

"Nah tadi saya lihat itu, wah ini bisa jadi sesuatu yang baru ilmu yang bisa ditularkan kami pengurus PKK ke masyarakat. Bisa membuka peluang usahanya di masyarakat, apa? Nah yaitu bikin tote bag-nya, karena di Desa Jungkare banyak yang guru jahit. Itu peluang usahanya di masyarakat. Terus kalau di PKK mungkin kita bisa membuka peluang untuk belajar ke Desa Jungkare, itu tadi eco print, itu tote bag." Ucap Ananti Windinugroho.

Para peserta pun terlihat antusias dalam mengikuti proses praktek yang diberikan. Bahan-bahan serta keseluruhan tahap juga dapat dengan mudah diikuti oleh peserta Ibu-Ibu PKK.

"Mudah sekali, apalagi teknik ekoprint yang metode pounding ini sangat sederhana dan bisa didapat lebih mudah di daerah kita ini. Lebih mudah mencari bahannya, bisa memanfaatkan di sekitar-sekitar kita. Alhamdulillah, sangat menyenangkan dan menambah pengalaman bagi saya khususnya dan mungkin semua ibu-ibu TPPKK Desa Jungkare. Sangat luar biasa sekali." Ucap Tri Khoiriyah, Sekretatis ibu-ibu PKK dan Irma sebagai bendahara ibu-ibu PKK.

Dengan pemaparan materi serta penerapan karya eco print ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Desa Jungkare khususnya pada aspek ekonomi desa, melalui semboyan Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia Dari Desa.

"Tentunya semuanya yang sudah panjenengan tularkan hari ini, membawa peningkatan ekonomi bagi masyarakat Desa Jungkare. Semoga masyarakat Desa Jungkare yang tadi sudah berada di sini terbuka pikirannya, terbuka wawasannya, mau menerima ilmu, itu dimudahkan Allah, sehingga punya ide untuk berbuat sesuatu yang nanti bisa meningkatkan ekonomi mereka. Itu harapan saya," ucap ketua ibu-ibu PKK tersebut dalam harapannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun