Mohon tunggu...
Gianz Art
Gianz Art Mohon Tunggu... Lainnya - Logo designer

hidup selalu berjalan sekalipun itu keras dan menyakitkan.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Puisi yang Tersakiti"

14 Desember 2011   04:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kau robek jiwa ini, hati ini
Ucapmu hanya kata manis padahal kau adalah ular berkepala dua
Kau bujuk
Kau khianati
Dan rakyat ini hanyalah menerima buaian rayuan manismu
Kau jual negriku
Kau gadaikan harga diri bangsa
Di manakah nuranimu berada
Tentang istana keemasan kau jadikankan kebanggaan
Padahal itu tak sekedar penderitaan rakyat
Kau hanya pandai bersolek
Padahal hatimu sendiri buram dan kotor
Rakyat hanya bisa rindu tentang kemerdekaan
Tapi nyatanya terbelenggu dan ironisnya kau sendiri yang membungkam
Kronimu adalah koruptor
Bawahanmu jug koruptor
Dan sekelilingmu juga koruptor
Apakah kau masih buta dan tuli
Atau memang sengaja kau diamkan begitu saja
Oh penguasa
Oh pejabat
Oh aparat
Oh politikus
Oh wakil rakyat
Tunggu saja saatmu
Takkan ada keabadian untukmu
Maka tunggulah pertanggunganmu dihadapan yang punya "HAK" Allah semesta alam....

(In'@rt-X/VIII_14 Desember 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun