Gerakan Pengurangan Sampah Melalui Program Bank Sampah oleh KKN Reguler 88 Unit IX.A.3 Universitas Ahmad Dahlan
Saat ini permasalahan yang sering di hadapi oleh masyarakat Indonesia ialah terkait sampah. Setiap tahunnya, dapat dipastikan bahwa volume sampah selalu bertambah seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.Â
Kementerian Lingkungan Hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk.
Salah satunya di Kabupaten Bantul yang mana setiap tahunnya jumlah volume sampah  terus meningkat. Kabupaten Bantul setiap harinya memproduksi sampah rumah tangga sebanyak 170 ton.Â
Oleh karena itu, sesuai dengan program yang direncanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul yaitu Mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler 88 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bekerja sama dengan masyarakat untuk membuat program "Bank Sampah" di wilayah di Padukuhan Galan, Tirtosari, Kretek, Bantul. Kegiatan ini di dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Februari 2022.
Kegiatan "Bank Sampah" ini diawali dengan membagikan trash bag disetiap rumah yang digunakan sebagai tempat pengumpulan sampah anorganik seperti botol plastik, gelas plastik, kaleng--kaleng bekas dan lain-lain yang sifatnya dapat di daur ulang kembali. Selain itu, tim KKN Unit IX.A.3 UAD juga memberikan edukasi kepada warga dusun Galan agar sadar akan pentingnya sampah.
Kemudian hasil dari "Bank Sampah" yang bersifat komersil tersebut akan ditindak lanjuti kepada pengepul sampah untuk dijual dan uang hasil penjualan sampah dimasukkan kedalam kas RT untuk kebutuhan warga dusun Galan.
"Kami berharap semoga dengan kegiatan "Bank Sampah" yang diawali oleh tim KKN UAD tahun 2022 ini warga masyarakat Dusun Galan bisa lebih memahami dan sadar akan pentingnya penanganan sampah yang benar sehingga, lingkungan terjaga kebersihannya" kata Suparlan (Ketua RT 003 Dusun Galan).
Kegiatan "Bank Sampah" ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas; melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R). Walaupun sudah melakukan upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram, namun kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah.
Harapannya, program "Bank Sampah" yang sudah didukung penuh oleh Kepala Dukuh dan Ketua RT ini bisa berkelanjutan sehingga terciptanya lingkungan bersih dan sehat di Padukuhan Galan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H