Serang -- Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten kembali melanjutkan upayanya dalam mengembangkan potensi wirausaha di Indonesia melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II.Â
Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 4 hingga 6 Oktober 2024, di Hotel Aston Serang ini merupakan pendampingan manajemen Nomor Induk Berusaha (NIB), kajian hasil pendampingan, serta publikasi yang melibatkan 36 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dari berbagai wilayah, seperti Sumatera, Banten, DKI Jakarta, dan Kalimantan.
Wakil Rektor II UIN SMH Banten, Dr. H. Subhan, M.Ed, membuka acara dengan menekankan pentingnya kewirausahaan halal yang bersumber dari inkubator bisnis yang berperan dalam BLK Komunitas.Â
"BLKK harus menjadi wadah yang produktif, memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan menjadi sarana untuk menciptakan wirausaha baru dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan jaman dan nilai-nilai ajaran Islam," ujar Subhan dalam sambutannya. Menurutnya, BLKK kini telah direkognisi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, dengan terbitnya sertifikat tanda daftar pada Sistem Informasi Pendaftaran dan Evaluasi Inkubasi (SIPENSI).
Dalam FGD tersebut, hadir Muhammad Fatihi, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi dan Informasi Kementerian Koperasi dan UKM, sebagai narasumber utama yang memberikan panduan teknis bagi para pengelola inkubator BLKK.Â
Peserta FGD, yang berasal dari berbagai BLKK, dengan antusias mengikuti setiap tahapan pemenuhan persyaratan SIPENSI, yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 20.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan agar inkubator yang ada bisa memenuhi standar dan terdaftar resmi dalam sistem KemenkopUKM.
Selain itu, FGD ini juga dilaksanakan secara hybrid, dengan format luring di lokasi dan daring melalui platform Zoom Meeting serta disiarkan langsung melalui saluran YouTube Fakultas Dakwah. Untuk memperkuat kapasitas para pengelola inkubator BLKK, turut dihadirkan tiga narasumber ahli di bidang digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) guna mengembangkan keterampilan teknis di era digital.
Sebagai langkah lebih lanjut, Fakultas Dakwah UIN Banten meluncurkan platform marketplace bernama Pasar Kreatif Nusantara (www.pasarkreatifnusantara.ac.id), yang diharapkan menjadi ruang bagi para tenant BLKK untuk memasarkan produk mereka secara digital. Platform ini dikembangkan sebagai upaya untuk memberikan akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM yang telah didampingi oleh inkubator BLKK.
Penutupan acara dilakukan oleh Dekan Fakultas Dakwah, Dr.H. Endad Musaddad, M.Ag, yang menyampaikan harapannya bahwa FGD II ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi para peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas.Â
"Kami berharap inkubator ini dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan, khususnya di wilayah pedesaan dan terpencil," ungkap Endad. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini agar wirausaha yang didampingi benar-benar dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, Dr. Masykur, M.Hum., selaku ketua pendampingan, menjelaskan bahwa pendampingan ini dilakukan secara optimal untuk mempercepat akselerasi BLKK sebagai inkubator wirausaha. "Kami berupaya membantu BLKK agar para tenant yang kami dampingi dapat memiliki NIB dan perlindungan HKI, sehingga usaha mereka dapat berkembang secara legal dan memiliki daya saing di pasar yang lebih luas," ujar Masykur
Hal senada disampaikan oleh Eva Dinna Kamalia, perwakilan Kepala Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Bandung Barat, yang menyebutkan bahwa pendampingan BLKK harus terus berlanjut, menjaga kemitraan dengan berbagai pihak untuk memastikan kesejahteraan sosial dapat terwujud. "Jangan sampai kegiatan ini terputus. Keberlanjutan pendampingan adalah kunci utama dalam memastikan kesejahteraan sosial yang kami upayakan," kata Eva dalam sambutannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H