Mohon tunggu...
Gian Fajar Gemilang
Gian Fajar Gemilang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia

Saya senang untuk mengulik hal baru termasuk ilmu pendidikan, sejarah, dan juga ilmu kebumian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Virtual Reality Heritage: Sarana Promosi dan Pelestarian Warisan Kampung Adat Urug

13 September 2021   17:21 Diperbarui: 5 Mei 2023   06:09 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Aspek ecomuseum yang ditonjolkan pada Virtual Reality Ecomuseum |Sumber: Dokumentasi tim PKM-GFK Virtual Reality Heritage

Gambar 2. Rancangan asisten Virtual Reality Ecomuseum | Sumber: Dokumentasi tim PKM-GFK Virtual Reality Heritage
Gambar 2. Rancangan asisten Virtual Reality Ecomuseum | Sumber: Dokumentasi tim PKM-GFK Virtual Reality Heritage
Penggunaan geocaching sebagai langkah pengembangan dan inovasi yang dikembangkan dengan memanfaatkan komoditas khas kampung Adat Urug yang dikemas dalam bentuk cenderamata masyarakat lokal. Konsep geocaching sendiri didasarkan atas kepuasan pengunjung dalam mengunjungi virtual tour ecomuseum yang tidak hanya berupa melihat koleksi museum saja, melainkan suatu hal yang dapat dimiliki pengunjung. Oleh karena itu konsep geocaching hadir sebagai langkah memberikan kesan baru bagi pengunjung.

Konsep Virtual Reality Heritage sebagai gagasan yang berupaya untuk melestarikan warisan alam dan budaya Kampung Adat Urug juga sebagai langkah promosi dan branding dari kampung adat. Tim menggunakan empat aspek yang saling berkaitan satu sama lain di antaranya adalah sejarah, lingkungan, ekonomi, dan sosial. Satu wawasan penting adalah bahwa gagasan ini memperhatikan keseluruhan modal pengetahuan yang berasal dari pengembangan dan pengalaman praktik manusia, juga dari konstruksi spasial, sosial dan budaya yang terkait di antaranya yang dapat dikemas dalam kata "memori" kemudian menjadi aspek yang diunggulkan dalam langkah mencapai promosi yang lebih luas.

Gambar 3. Inovasi geocaching yang dipadukan dengan virtual reality| Sumber: Dokumentasi tim PKM-GFK Virtual Reality Heritage
Gambar 3. Inovasi geocaching yang dipadukan dengan virtual reality| Sumber: Dokumentasi tim PKM-GFK Virtual Reality Heritage
Konservasi dan pembangunan Virtual Reality Heritage menggunakan pendekatan yang lebih kompleks, multidisiplin dan transdisipliner antara pendidikan sejarah, sejarah lokal, toponimi Kampung Adat Urug, pariwisata dan kolaborasi dengan teknologi untuk merangkul perencanaan dan manajemen dengan tujuan melestarikan nilai warisan sambil berintegrasi dengan pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif. Fokus utama dari program ini juga untuk melestarikan warisan alam dunia dan budaya dunia juga sebagai langkah promosi, yang telah sesuai pada tujuan Sustainable Development Goals nomor 11.4. Untuk mencapai tujuan tersebut. Program ini memiliki beberapa tujuan pencapaian beberapa diantaranya:
  1. Membangun kecerdasan ekologis masyarakat lokal guna menjaga warisan alam dan budaya Kampung Adat Urug sebagai bagian dari warisan budaya dunia dan warisan alam dunia.
  2. Menciptakan tindakan berbasis sustainability (kesinambungan) yang terkait dengan hidup selaras dengan alam pada masyarakat Kampung Adat Urug,
  3. Sarana respons masyarakat berbasis ekologi untuk dapat mempromosikan warisan ekologis dan budaya Kampung Adat Urug.
  4. Meningkatkan rasa persatuan dan kebersamaan dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi pendukung pelestarian Kampung Adat Urug.

Dengan berlandaskan pada SDGs, tim menargetkan gagasan ini dapat terealisasi pada tahun 2030 dengan tahapan, yaitu

  1. Kajian ulang berupa koordinasi dengan pemerintah dan stakeholder,
  2. Sosialisasi menumbuhkan kecerdasan ekologis masyarakat,
  3. Kolaborasi untuk pengimplementasian gagasan,
  4. Pelatihan PokDarWis (kelompok sadar wisata) untuk menjadi asisten virtual ecomuseum, dan
  5. Realisasi.

Virtual Reality Heritage berusaha untuk mengembangkan situs yang berguna untuk perencanaan perjalanan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi niat perilaku wisatawan untuk berkunjung ke Kampung Adat Urug. Tim merancang situs pariwisata 3D berdasarkan kebutuhan pasar yang ditargetkan, mengidentifikasi apa yang dianggap efektif oleh calon wisatawan dalam perencanaan perjalanan ke depannya.

Untuk lebih mudah menggambarkan konsep tersebut, kami telah mengunggah konsep pengembangan gagasan ini dalam bentuk media berupa video pada platform YouTube dengan judul "PKM-GFK Virtual Reality Heritage Universitas Pendidikan Indonesia".

Akses langsung pada video dapat ditemukan pada link di bawah ini:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun