Mohon tunggu...
Gian Dionesa
Gian Dionesa Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Pemimpin Vladimir Putin

25 Agustus 2024   20:02 Diperbarui: 25 Agustus 2024   20:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putin bertugas di KGB selama sekitar 16 tahun, mencapai pangkat Letnan Kolonel sebelum mengundurkan diri pada tahun 1991, tepat setelah keruntuhan Uni Soviet. Selama karirnya di KGB, ia ditugaskan di Dresden, Jerman Timur, di mana ia bekerja dalam pengawasan dan perekrutan agen. 

Pengalaman di Jerman Timur selama Perang Dingin sangat mempengaruhi pandangan dunia Putin. Di sana, ia menyaksikan langsung mekanisme kontrol sosial dan politik serta metode repressif yang digunakan untuk menjaga stabilitas politik. Dia juga mengamati bagaimana pemerintah Jerman Timur dan Uni Soviet berusaha mempertahankan kekuasaan melalui pengawasan dan kontrol ketat atas warganya.

Ketika Tembok Berlin runtuh pada tahun 1989, Putin dan koleganya berada dalam situasi yang sulit. Mereka terpaksa membakar dokumen rahasia agar tidak jatuh ke tangan oposisi.

Pengalaman ini menggarisbawahi rasa ketidakamanan dan ketidakpercayaan Putin terhadap kekuatan Barat dan oposisi domestik, serta memperkuat keyakinannya akan perlunya kontrol dan stabilitas yang kuat di dalam negeri.

Transisi ke Politik dan Pengaruh di Pemerintahan Yeltsin

Setelah mengundurkan diri dari KGB, Putin kembali ke Rusia dan mulai bekerja di Universitas Negeri Leningrad sebagai asisten rektor untuk urusan internasional. 

Di sini, ia terlibat dalam politik lokal, bekerja di bawah Anatoly Sobchak, wali kota terpilih pertama Leningrad (yang kemudian berganti nama menjadi St. Petersburg). Putin dengan cepat naik pangkat menjadi salah satu orang kepercayaan Sobchak, bekerja sebagai kepala komite hubungan luar negeri kota, di mana ia bertanggung jawab atas investasi asing dan hubungan internasional.

Pada tahun 1996, setelah Sobchak kalah dalam pemilihan ulang, Putin pindah ke Moskow dan mulai bekerja untuk pemerintahan Boris Yeltsin. Di bawah Yeltsin, Putin dengan cepat naik pangkat, memegang berbagai posisi penting di Kremlin. Pada tahun 1998, ia diangkat sebagai Direktur Federal Security Service (FSB), penerus KGB, dan kemudian sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Pengalaman ini menempatkan Putin di pusat kekuasaan politik Rusia, memungkinkan dia untuk mempelajari dinamika kekuasaan di tingkat tertinggi.

Pada tahun 1999, Yeltsin menunjuk Putin sebagai Perdana Menteri Rusia, posisi yang dengan cepat meningkat popularitasnya karena pendekatannya yang keras terhadap separatis di Chechnya dan citranya sebagai pemimpin yang kuat dan tegas. Pada Desember 1999, ketika Yeltsin tiba-tiba mengundurkan diri, Putin menjadi Penjabat Presiden, dan beberapa bulan kemudian ia terpilih sebagai Presiden Rusia dalam pemilihan umum.

Pembentukan Karakter Kepemimpinan: Kombinasi KGB dan Politik

Pengalaman hidup dan karier Vladimir Putin membentuk gaya kepemimpinannya yang sangat khas. Masa kecilnya yang keras di Leningrad, diikuti oleh pelatihan dan kariernya di KGB, memberikan Putin pandangan dunia yang dipengaruhi oleh rasa tidak aman dan keinginan untuk stabilitas dan kontrol. Karir politiknya, yang dimulai di pemerintahan lokal dan kemudian di tingkat nasional, memperkenalkan Putin kepada realitas kekuasaan politik dan pentingnya manuver strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun