Mohon tunggu...
Anggia AP
Anggia AP Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Plegmatis & Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikah Asal

19 Agustus 2016   16:01 Diperbarui: 19 Agustus 2016   16:20 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikah untuk menghasilkan keturunan yang cerdas via ayobuka.com

Menikah untuk menghasilkan keturunan yang cerdas via ayobuka.com
Menikah untuk menghasilkan keturunan yang cerdas via ayobuka.com

Ketika memutuskan menikah janganlah didasari karena terbawa nafsu, pikirkan baik-buruknya kelak. Menikahlah asal siap membina rumah tangga. Jangan menikah hanya karena mau menghalalkan saja, tapi benar-benar memahami segala konsekuensinya nanti.

Setiap yang berumah-tangga tentunya menginginkan keturunan. Dengan kesiapan ilmu dan mental yang matang tentu keturunan atau anaknya akan terdidik dengan benar dan mendapat kasih sayang seutuhnya dari kedua orangtuanya. Jangan sampai terpaksa menikah dalam kondisi belum matang (baca: labil), karena jika pernikahan itu dihadiahi keturunan, ujung-ujungnya malah akan mengakibatkan perceraian. Lalu siapa yang jadi korbannya? Siapa lagi kalau bukan anaknya.

Banyak kasus di berita bahwa ada seorang ibu kandung yang tega membunuh janinnya (aborsi) akibat malu atau memukuli anaknya yang masih balita, dikarenakan kesal dengan suaminya yang tak kunjung menafkahi dirinya. Kasus seperti ini menjadi contoh bahwa menikah itu tidak boleh gegabah, sekali lagi “kematangan” baik mental maupun finansial itu perlu agar tidak ada lagi anak yang jadi korban para orangtua labil. 

Intinya

Semua harus dipersiapkan secara matang agar nanti tak berhenti di tengah jalan. Jangan sampai salah memilih pasangan hidup dikarenakan buru-buru atau nafsu belaka. Pada akhirnya jikalau kalian berpisah dalam kata “perceraian”, maka nantinya semua itu akan meninggalkan bekas, yaitu sakit hati dan buah hati. Oleh karena itu jadilah generasi berencana dengan menikah pada usia ideal dan tuntutlah ilmu setinggi-tingginya karena seorang anak berhak dilahirkan dari rahim ibu yang cerdas. Keluarga cerdas raih masa depan cemerlang!

Facebook : Anggia AP

Twitter : @giagya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun