Mohon tunggu...
Gia Ghaliyah
Gia Ghaliyah Mohon Tunggu... Guru Fisika -

"Karena dengan menulis, saya meninggalkan banyak jejak sebagai saksi bahwa saya ikut andil memberikan solusi-solusi untuk bangsa ini."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa Sebagai Strategi Menghadapi AEC 2015

3 Oktober 2015   19:13 Diperbarui: 3 Oktober 2015   19:13 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini membuat masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan Indonesia tidak dapat meningkatkan kompetensi pendidikannya karena tidak adanya pemerataan pendidikan yang seimbang. Alhasil perekonomian masyarkat pedalaman pun tidak meningkat untuk memeroleh kehidupan yang layak. Harus ada langkah proakitif pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun pendidikan yang merata ke semua daerah sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu di segala lini daerah yang ada di Indonesia. Ada cukup banyak masyarakat di perbatasan dan pedalaman yang terpaksa harus tidak bersekolah karena kekurangan biaya dan termarginalnya mereka dari program-program pendidikan Pemerintah Pusat. Oleh karena itulah, mereka sangat berharap pemerintah benar-benar mewujudkan amanat yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945.

Pengabdian Kepada Masyarakat: Kegiatan Kerelawanan Pendidik Muda

Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu bentuk konkret dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia, karena sudah menjadi keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk melahirkan manusia-manusia yang intelek, kritis, peduli, dan berakhlak mulia. Dalam rangka memenuhi hal tersebut, mahasiswa itu sendiri harus tahu dan paham dengan bentul apa yang dimaksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

Poin ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian. Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata. Salah satu bentuk kontribusi nyata dari pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan kerelawanan atau Volunteerism Activities. Kegiatan kerelawanan adalah wadah bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian ilmu yang didapat untuk diterapkan langsung kepada masyarakat sebagai salah satu penerapan dari tri dharma perguruan tinggi. Selain itu menurut penulis, kerelawanan adalah kegiatan yang tidak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat saja, tidak hanya dapat mengeksplorasi hard skill dan soft skill saja, tidak hanya memperkaya link ataupun hubungan pertemanan saja, tetapi bagi penulis, kegiatan kerelawanan juga merupakan salah satu ladang amal sebagai tabungan untuk akhirat nanti.

Peran pemuda saat ini sedang dipertanyakan. Ternyata sudah banyak para pemuda khususnya mahasiswa di beberapa daerah yang sudah sadar untuk bergerak memberikan kontribusi langsung dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Menjadi “Pendidik Muda” merupakan kegiatan kerelawanan yang mampu mengurangi permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah pelosok dan perbatasan.

Gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa

Salah satu solusi yang sedang diterapkan oleh pemuda-pemudi Indonesia untuk mengatasi permasalahan pendidikan adalah membuat gerakan-gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa, misalnya membuat komunitas-komunitas yang bergerak di bidang pendidikan di daerah tempat tinggal, bergabung menjadi relawan pendidikan di yayasan anak ataupun menjadi pengajar di Community Development (Comdev) di kampus.

Kegiatan kerelawanan mampu menjawab tantangan ASEAN Economic Community 2015, dimana dibutuhkan SDM berkualitas sebagai tenaga terampil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa terutama di bidang pendidikan. Mahasiswa yang tergabung dalam komunitas atau yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan bisa menjadikan dirinya sebagai pendidik muda, dimana mereka juga dapat mengasah hard skills dan soft skills yang dimiliki. Pendidik muda yang mengabdikan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk ikut memberikan pendidikan yang layak di daerah pelosok dan perbatasan, ternyata mampu mengurangi sedikit demi sedikit permasalahan pendidikan yang tidak merata ini. Bayangkan, apakah yang terjadi jika semua pemuda tergabung dalam gerakan-gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa?

Pemuda-pemudi Indonesia yang sevisi dan semisi untuk pendidikan yang lebih baik dapat membuat ataupun tergabung dengan yayasan atau komunitas-komunitas yang bergerak dalam pendidikan untuk daerah-daerah pelosok, seperti Rumah Belajar, KOPAJA, I-YES, Nusantara Young Leaders, Kampung Sarjana dan masih banyak lainnya. Bagaimana dengan pemuda-pemudi di perkotaan? Pendidik Muda di perkotaan juga dapat melakukan kegiatan kerelawanan terfokus untuk anak-anak jalanan, dimana mereka juga membutuhkan pendidikan yang layak.  

Mahasiswa juga dapat membuat Community Development (Comdev) dimana membuat pergerakan pengabdian masyarakat untuk pendidikan anak-anak di daerah yang dekat dengan kampus. Seperti yang dilakukan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ), kampus negeri yang berada di tengah-tengah kota. Setiap fakultas di UNJ memiliki daerah-daerah tersendiri untuk focus umenjalankan misi Community Development Campus.

Peran pendidik muda sangatlah dibutuhkan untuk pergerakan kegiatan kerelawanan, dimana mereka dapat mengurangi permasalahan pendidikan di Indonesia dan menjawab tantangan AEC 2015 2015, yaitu bukan sebagai sekadar ancaman, melainkan sebagai peluang untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada semua mahasiswa sebagai garda terdepan bangsa untuk ikut tergabung dalam kegiatan kerelawanan Gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa sebagai bentuk pemenuhan point ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melakukan pengabdian masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun