“Tambah hyperlink juga,” ungkapnya. Hyperlink akan diisi teks berita yang merupakan follow up isu dalam suatu pemberitaan.
Selain menulis, jurnalis tulis juga diwajibkan mengambil foto, terutama jika berita tersebut sifatnya peristiwa. Foto narasumber juga wajib disertakan.
“Kalau foto biasanya kita pakai hp ya, itu udah cukup. Yang penting harus ada fotonya,” tambah Elza.
Barulah setelah yakin memenuhi syarat tulisan dan menyertakan foto, jurnalis dapat mengirimkan berita tersebut agar secepatnya tayang di laman Detik.com.
Di samping itu, Detik.com juga menyediakan konten berbasis video singkat, yakni 20detik. Ada jurnalis khusus video yang akan meliput dan menyunting berita berbasis video tersebut.
Namun, menurut Elza, jumlah jurnalis video 20detik cukup terbatas. Oleh karena itu, Elza dan teman-teman jurnalis tulis lainnya terkadang wajib mengambil video di lapangan.
“Kalau video ngambilnya kan ada durasinya, misalnya ini berapa detik, itu berapa detik,” ujar Elza. Inilah yang membutuhkan penyesuaian bagi jurnalis yang tidak biasa mengambil video, terlebih video tersebut harus segera dikirim.
Simak juga:
Content Delivery dan Engagement Media Sosial Detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H